SOLO,iNewsMuria.id-Pemilihan Pasar Gedhe sebagai lokasi untuk menggelar pertunjukan tari dinilai tidak hanya menghidupkan seni kreatif tapi juga memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan kehidupan geliat ekonomi masyarakat, khususnya pasar tradisional.
Karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap, ekonomi di Kota Solo akan semakin bertumbuh dengan adanya event Solo Menari dalam peringatan hari tari sedunia.
Selain itu juga terciptanya lapangan kerja. Bahkan dalam mengkurasi event Solo Menari itu, Menparekraf punya target menciptakan 4,4 juta lapangan kerja hingga 2024.
"Solo Menari ini idenya anti mainstream, sangat out of the box. Ini baru pertama selama tiga tahun ditugaskan untuk mengkurasi event untuk menyentuh kehidupan masyarakat. Sebelumnya belum pernah terpikir karena biasanya di gedung pertunjukan," ujarnya kepada wartawan di Pasar Gedhe Solo, Sabtu (29/4/2023).
Sebelum ikut menari di pasar tradisional itu, Menparekraf Sandiaga Uno dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tiba di Pura Mangkunegaran dan disambut Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X. Setelah ikut menari sebentar, Sandiaga, Gibran, dan Gusti Bhre diarak naik becak menuju Pasar Gede dan berbaur dengan para penari, para pedagang pasar, dan masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Aryo Widyandoko mengungkapkan, setelah masuk program Kharisma Event Nusantara, Solo Menari akan menjadi salah satu event yang diperhatikan Kemenparekraf.
"Kami berharap Solo menjadi pusat Indonesia/Dunia. Kemudian juga meningkatkan ekonomi di Kota Solo," kata Aryo yang menargetkan 1 juta lebih pengunjung hingga akhir 2023.
Terpisah, Sutradara Solo Menari, Bobby Ari Setiawan mengatakan, pembukaan Solo Menari digelar di Ngarsopuro melibatkan 700 penari. "Dengan tarian pembuka Bedhaya Naradipta," kata Bobby.
Solo Menari digelar di beberapa titik, seperti Kampung Batik Kauman, Solo Paragon, koridor Gatot Subroto, serta Balai Kota Solo. Total mungkin ada 3.000 penari yang akan ikut serta.
"Seluruh penari berinteraksi dengan pengunjung dan warga. Ini yang menarik, karena konsepnya membaca ruang. Bagaimana pertunjukan itu tidak terbatas, dan Solo punya potensi lain untuk menjadi ruang terbuka pertunjukan tari," ujarnya.(*)
Editor : Langgeng Widodo