get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasang Baja Ringan Untuk Teras Rumah, Warga Kradenan Grobogan Tewas Tersengat Aliran Listrik

Penanganan Kasus Santri Meninggal di Ponpes Bakal Ditarik ke Polres Grobogan, Ini Alasannya

Senin, 16 Januari 2023 | 18:13 WIB
header img
Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Kaisar Ariadi Pradisa, Senin (16/1/2023), memberi keterangan terkait penanganan kasus santri meninggal di Ponpes Al Hamidah Kuwu, Kradenan. (Arif F)

GROBOGAN,iNewsMuria.id - Polres Grobogan akan menarik penanganan kasus seorang santri meninggal dipukul temannya sesama santri di Ponpes Al Hamidah di Kuwu, dari Polsek Kradenan.

Menurut Kasatreskrim AKP Kaisar Ariadi Pradisa, Senin (16/1/2023), untuk saat ini kasus tersebut masih ditangan Polsek Kradenan.

"Memang betul ada kejadian santri meninggal di Kradenan, sementara ditangani Polsek. Rencana akan ditarik ke Polres," kata Kasatreskrim didampingi Kanit PPA Satreskrim Polres Grobogan, Ipda M Yusuf Al Hakim.

Nantinya setelah ditarik ke Polres Grobogan, Satreskrim memanggil sejumlah saksi termasuk pihak Ponpes Al Hamidah dan memeriksa terlapor atau terduga pelaku pemukulan.

Saat ini pihak kepolisian, lanjut AKP Kaisar, sudah melakukan langkah langkah untuk penyelidikan kasus tersebut, salah satunya autopsi jenazah korban TNU di RSUD dr R Soedjati Purwodadi.

"Sudah kita lakukan autopsi terhadap korban meninggal oleh kedokteran di RSUD dr R Soedjati Purwodadi. Hasilnya masih menunggu, kemungkinan dalam pekan ini," jelasnya.

Mengenai jumlah pelaku apakah pelaku tunggal atau ada pelaku lainnya, Kasatreskrim mengatakan, pihaknya akan mendalami terlebih dahulu. Nantinya juga akan dilakukan rekonstruksi.

"Yang jelas karena terduga pelaku atau terlapor masih anak-anak,tentu penanganannya akan berbeda dengan pelakunya orang dewasa," ujar AKP Kaisar.

Kasus seorang santri anak-anak meninggal setelah dipukul temannya sesama santri di Ponpes Al Hamidah terjadi Minggu (15/1/2023). Kematian santri itu terungkap setelah Polsek Kradenan menerima informasi dari Puskesmas.

Berdasarkan keterangan saksi dan pihak ponpes, kejadian tersebut bermula dari bercanda atau guyon antara korban dan terduga pelaku MQH. Diduga bercandanya kebablasan sehingga pelaku tidak terima dan memukul korban.

Korban dipukul pada punggung sebanyak tiga kali dan pada kepala bagian belakang dua kali. Setelah itu korban sempoyongan dan jatuh di lantai depan kamar santri di lantai dua.

Korban yang pingsan saat itu dibawa pengasuh Ponpes ke Puskesmas Kradenan I. Namun dari pemeriksaan petugas kesehatan puskesmas, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. (*) 

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut