get app
inews
Aa Read Next : Bandara Adi Soemarmo Turun Kasta, PHRI Boyolali: Gak Ngaruh..!

Pasca Pandemi, Berikut Trend Healing yang Akan Berkembang di Tahun 2023

Kamis, 05 Januari 2023 | 23:58 WIB
header img
Keindahan alam menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin healing (Foto: wisata.disporapar.boyolali.go.id)

JAKARTA, iNewsMuria.id - Pandemi yang melanda telah banyak merubah trend healing yang ada di masyarakat.

Kalau sebelumnya cara untuk menyegarkan pikiran yang penat lewat aktivitas menyenangkan seperti menonton konser dan berlibur, pandemi memaksa mereka memanfaatkan teknologi untuk menikmati konser virtual atau yang lainnya.

Namun setelah berbagai pembatasan dibuka pasca pandemi, maka aktifitas healing akan bisa dilakukan dengan menikmati obyek secara langsung. Salah satunya konser yang mulai banyak digelar.

Tahun lalu, konser-konser yang tadinya dilakukan secara virtual mulai digelar secara langsung. Audio menggelegar dan pemandangan sang idola langsung di depan mata bisa kembali dinikmati.

Pada 2023, diperkirakan konser masih akan terus digandrungi, apalagi sederet daftar tur artis yang mampir ke Indonesia terus diumumkan, baik itu musisi lokal maupun internasional.

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa pada Desember lalu mengatakan animo konsumen untuk menonton konser sangat tinggi bila dilihat dari pemesanan di platformnya.

"Kalau tahun depan (2023) kita lihat ada beberapa (acara) cukup besar, kita coba dan yakin akan lebih besar dari 2022 terutama untuk event-event dan konser-konser ini," kata Gaery seperti dikutip dari Antara.

Salah satu yang dinanti tentunya adalah konser dari para artis K-pop yang beberapa tahun belakangan sangat digilai di Tanah Air.

Menurut Gaery, bukan cuma acara musik yang melibatkan artis internasional, festival yang diramaikan oleh musisi Indonesia juga kembali naik daun di tengah situasi yang mulai kembali kondusif.

Soal tren wisata, Senior Corporate Communications Manager Pegipegi, Busyra Oryza, mengatakan bahwa pergerakan perjalanan masyarakat pasca-pandemi akan kembali meluas, seiring kebijakan perjalanan yang semakin fleksibel.

"Frugal travel, business travel atau workcation, glamping dan wisata hidden gems akan menjadi tren yang berkembang dan berpotensi meningkatkan industri pariwisata di tahun 2023," kata Busyra.

Frugal Travel
Berdasarkan riset Pegipegi Travel Report 2022, diketahui bahwa sebagian besar pengguna mengalokasikan biaya untuk melancong per satu kali perjalanan di kisaran Rp1-3 juta dan Rp3-5 juta.

Sedangkan untuk hotel, dari riset di sembilan wilayah populer Indonesia, median harga hotel di Indonesia berada di rentang Rp250.000-500.000.

Temuan ini menunjukkan banyak layanan akomodasi yang menawarkan kisaran harga sewa tersebut dikarenakan minat masyarakat yang mencari akomodasi terjangkau. 

Hal ini mengingat harga akomodasi dan transportasi merupakan perhatian utama yang mereka cari ketika menyusun rencana perjalanan.

"Kami juga melihat ada kecenderungan pelancong menyusun perencanaan dan melakukan perjalanan singkat, namun dengan frekuensi yang banyak," jelas dia.

Biasanya pola traveling ini berupa short trip ke luar kota yang tak jauh dari tempat tinggalnya atau melakukan staycation menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan serta teman-teman.

Workcation/ Business Leisure
Situasi pasca-pandemi COVID-19 menciptakan pola kerja yang lebih fleksibel, dimana orang-orang tak lagi harus bekerja dari kantor.

Hal ini juga berdampak pada munculnya tren workcation yang memungkinkan seseorang bekerja atau menjalani aktivitas bisnisnya sembari liburan.

Terlebih situasi ini juga telah didukung pemerintah yang mulai mengeluarkan kebijakan visa digital nomad yang memungkinkan para pekerja jarak jauh (remote worker) datang ke Indonesia untuk bekerja sambil liburan. 


Glamping & Hidden Gems
Selain itu, tren wellness tourism yang menawarkan konsep wisata dengan tujuan untuk menjaga dan memelihara kesehatan mental dan jasmani diperkirakan akan terus berlangsung hingga tahun 2023 nanti.

Masyarakat di perkotaan akan semakin tertarik bepergian menuju destinasi alam dan glamping di layanan akomodasi yang juga menawarkan pengalaman inap di tengah alam–untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari sekaligus menenangkan pikiran.

Selain itu, tren traveling ke sejumlah destinasi alam cantik yang belum diketahui banyak orang (hidden gems) juga akan tumbuh, terutama di kalangan Gen-Z yang tertarik mengeksplorasi hal-hal baru dan menjadikan destinasi alam sebagai destinasi favorit mereka. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut