Muria.iNews.id-Sebuah warung satai di pinggir jalan raya Purwodadi-Pati tepatnya di Desa Temon, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Kamis (17/11/202) sekira pukul 23.30 WIB ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dan luka, namun pemilik warung mengalami kerugian sekitar Rp30 juta.
Informasi yang dihimpun, Jumat (18/11/2022) menyebutkan kebakaran kali pertama diketahui, Zainal Fatoni, 46 tahun , perangkat Desa Temon. Saat itu saksi tengah melintas di dekat warung dan mendengar teriakan warga ada kebakaran. Tak lama kemudian datang saksi lainnya, Rahmad, 33 tahun, warga di sekitar warung yang berupaya memadamkan api.
Diketahui warung satai tersebut milik Parmin, 52 tahun, warga Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan. Warung yang berada di atas tanah PU tersebut dalam kondisi tidak ada penghuni, karena warung satai sudah tutup pukul 20.10 WIB dan pemilik sudah pulang ke rumah di Getasrejo.
Warung berukuran 4 meter x 3 meter tersebut terbuat dari kayu sehingga membuat api cepat membesar, warga tak mampu bebuat banyak. Saksi Fatoni kemudian menghubungi Polsek Brati yang kemudian berkoordinasi dengan Pos Pemadam Kebakaran di Kantor Satpol PP Grobogan.
Hanya berselang beberapa menit petugas Damkat dari pos induk Kantor Satpol PP datang ke lokasi. Api yang sudah terlanjur membesar akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar dibantu anggota TNI dan Polri serta warga. Namun, api sudah menghanguskan sebagian besar bangunan warung satai milik Parmin.
Akibatnya barang-barang yang ada di dalam warung satai seperti, satu lemari es, satu unit televisi, kipas angin, empat tabung gas, kompor, piring dan gelas ludes terbakar. Setelah dihitung oleh pemilik, barang-barang dan warung satai yang terbakar, kerugian mencapai Rp30 juta.
Kapolsek Brati AKP I Ketut Sudiarta mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. Namun dari hasil olah tempat kejadian kebakaran ditemukan potongan kabel terbakar seperti bekas konsleting listrik. Sehingga diduga penyebab kebakaran akibat konsleting di warung satai milik Parmin tersebut.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek Brati mengimbau kepada warga untuk mengecek kabel kelistrikan. Apakah sudah sesuai standar atau belum, kemudian jika ada kerusakan segera di ganti. Karena penyebab kebakaran terbanyak di Kabupaten Grobogan akibat konsleting listrik.(*)
Editor : Langgeng Widodo