get app
inews
Aa Read Next : KPU Grobogan Bakar Surat Suara Rusak dan Kelebihannya Jelang Pemungutan Suara Pemilu 2024

FGD IDI, Nabil Haroen: Saatnya Stop Perundungan di Pendidikan Kedokteran

Selasa, 27 September 2022 | 13:14 WIB
header img
M. Nabil Haroen, anggota Komisi IX DPR RI, dalam sebuah FGD dengan IDI Jakarta, di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (26/09/2022).

JAKARTA, iNewsMuria — Anggota Komisi IX DPR RI M. Nabil Haroen mengatakan bahwaperundungan (bullying) yang ada di dunia pendidikan kedokteran harus di stop. Ungkapan tersebut disampaiakan Haroen dalam sebuah forum FGD dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah DKI Jakarta, pada Senin (26 September 2022), di Giesmart Plaza, Pancoran, Jakarta Selatan. 

“Kita perlu kerja bersama dan kerjasama untuk membongkar kasus perundungan. Sertamengevaluasi, sekaligus membenahi proses pembelajaran, praktikum dan kurikulum dalam pendidikan kedokteran, terutama pendidikan spesialis, yang ada selama ini,” ungkap Nabil. 

Hadir dalam forum diskusi ini, yakni M. Nabil Haroen (anggota Komisi IX DPR RI), Dr. Aldrin Neilwan Pancaputra (Ketua IDI Wilayah DKI Jakarta), Dr. Slamet Budiarto, SH, Kolonel Laut (K) Dr. Wiweka, MARS, serta beberapa anggota Polri, TNI dan dokter dari PB IDI dan IDI DKI Jakarta.

Pada forum ini, Nabil Haroen menyampaikan betapa pentingnya membersihkan proses bullying di lingkungan kedokteran. 

“Saya mendapat laporan, bahwa ada bullying-bullying yang terjadi, ini sudah berlangsung secara lama, jadi dianggap tradisi. Kalau ada angkat galon atau untuk penertiban kedisiplinan, itu mungkin masih bisa diperbaiki. Tapi, yang saya kaget, pelecehan seksual juga sering terjadi. 
Demi mendapatkan ilmu, ada yang harus membayar dengan tubuhnya. Ini kan nggak bener. Kalau ada yang membantah, saya bisa tunjukkan datanya,” ungkap Nabil. 

Nabil Haroen menambahkan, betapa dunia kedokteran selama ini seakan dikelilingi tembok tebal yang tidak bisa disentuh. “Selama ini dunia kedokteran seperti tidak bisa disentuh. Nggak ada yang berani lapor. Ini harus yang harus dibenahi bersama,” terangnya. 

“Perundungan di lingkungan kedokteran itu merupakan kejahatan. Maka, harus ada solusi hukum serta proses hukum yang jelas dan kongkret hingga tidak ada yang dirugikan. Praktik perploncoan senior-yunior ini harus berhenti. Ini merugikan kita semua, merugikan bangsa Indonesia. Pelaku kejahatan ini harus diproses hukum, untuk efek jera dan menstop perundungan ini untuk selamanya di lingkungan para dokter,” jelas Nabil Haroen yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil V Jawa Tengah. 

Lebih lanjut, Nabil Haroen mengajak untuk berkolaborasi, bekerjasama dan bekerja bersama, untuk melakukan perubahan revolusioner, agar terjadi perbaikan di dunia pendidikan kedokteran serta ekosistem pelayanan kesehatan pada umumnya.

“Saya yakin, selama ini sudah ada perubahan-perubahan di beberapa lembaga, tapi harus ada gerakan massif lebih jauh. Seperti di FKUI, saya komunikasi dengan beberapa dokter dan pengajar di sana, itu sudah ada perubahan signifikan. Tapi kan problemnya masih banyak sekali, kalau perubahan hanya secuil dan terfragmentasi, kan tidak menyelesaikan problem. Jadi, harus ada perubahan revolusioner,” demikian ungkap Nabil.

Nabil Haroen memberi solusi agar ada perubahan signifikan, selain dari keterlibatan aparat penegak hukum dan regulasi yang ada. “Dari mana mulai perubahan ini? Kampus-kampus fakultas kedokteran ataupun kesehatan, yang menjadi pusat pendidikan bagi para dokter dan tenaga kesehatan harus menyegarkan kurikulumnya, proses pendidikan dari awal hingga menjadi dokter bahkan dokter spesialis, harus direview ulang. Celah dimana perundungan bagi dokter, harus segera ditambal dengan solusi untuk perbaikan,” tegasnya (*).

Editor : Ade Achmad Ismail

Follow Berita iNews Muria di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut