GROBOGAN, iNewsMuria.id - Akibat luapan air Sungai Cabean di Tegowanu, Kabupaten Grobogan salah satu jalur rel kereta api di Petak Jalan Gubug - Tegownu terendam dan tidak bisa dilintasi, Sabtu (6/12/2025) malam.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan luapan air terjadi pada jalur hilir petak jalan Gubug–Tegowanu, tepatnya di jembatan atau Bangunan Hikmat (BH) 59 km 27+9/0, pada pukul 18.55 WIB.
Setelah Petugas Prasarana melaporkan adanya luapan air yang telah mencapai kepala rel di lokasi tersebut, lanjut Franoto, Daop 4 Semarang segera menerapkan pembatasan kecepatan (taspat) 60 km/jam pada jalur hilir sebagai langkah awal pengamanan.
Selanjutnya Daop 4 Semarang, menurut Franoto, terus melakukan koordinasi secaran intensif dengan PPKA Stasiun Gubug, Tegowanu, dan dinas terkait untuk memantau ketinggian air di jalur tersebut.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan pukul 20.02 WIB, ketinggian air pada jalur hilir tercatat +12 cm di atas kepala rel oleh karenanya diberlakukan semboyan 3 atau penutupan jalur.
Sementara jalur hulu berada di -22 cm di bawah kepala rel sehingga, sambung Franoto jalur tersebut masih dapat dilintasi kereta api dengan kecepatan normal. Arus air di lokasi terpantau deras, namun terkontrol.
"Untuk tetap menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan, operasional KA di lintas Gubug–Tegowanu sementara dijalankan dengan pola jalur kiri (penggunaan jalur hulu)," kata Franoto.
Franoto menambahkan bahwa akibat kondisi tersebut, satu KA mengalami keterlambatan, yaitu KA 91 Jayabaya dengan andil keterlambatan 11 menit. Sementara itu, kereta api terdekat yang melintas masih terus dimonitor untuk memastikan perjalanan aman.
"KAI Daop 4 Semarang terus melakukan pemantauan terhadap situasi ketinggian air di lokasi dan siap melakukan tindakan lanjutan apabila diperlukan. Upaya mitigasi dilakukan dengan mengutamakan keselamatan perjalanan kereta api, yang menjadi prioritas utama KAI," kata Franoto.
Sebelum kejadian di BH 59, pada pukul 16.58 WIB KAI Daop 4 juga menangani luapan air di BH 46 km 21+9/0 pada jalur hilir petak Tegowanu - Brumbung. Air sempat naik ke kepala rel sehingga diberlakukan semboyan 3 dan taspat di kedua jalur.
Setelah dilakukan penanganan berjenjang dan monitoring intensif, kondisi air di BH 46 berangsur turun dan pada pukul 18.49 WIB pembatasan kecepatan telah dicabut, sehingga KA kembali dapat melintas sesuai kecepatan yang diizinkan.
KAI Daop 4 Semarang, dikatqkan Franoto, masih terus memantau kondisi di kedua titik tersebut untuk memastikan seluruh perjalanan kereta api tetap berlangsung dengan aman. Keselamatan perjalanan pelanggan dan operasional KA merupakan prioritas utama KAI.
"KAI Daop 4 Semarang memohon maaf kepada pelanggan KA Jayabaya dan KA lainnya yang mungkin turut terdampak perjalanannya. KAI Daop 4 akan terus menjaga keselamatan perjalanan KA dengan pemantauan dan penanganan secara intensif," tutup Franoto.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait
