Jadi Kabupaten Kreatif, Pemkab Grobogan Terus Berupaya Meningkatkan Perekonomian Melalui Ekraf

Arif Fajar
Bappeda Grobogan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait pengembangan ekonomi kreatif di Candi Joglo, Purwodadi, Grobogan.(Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Resmi ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif Indonesia sub sektor kuliner (gastronomi) setahun lalu, Pemkab Grobogan terus berbenah di sektor tersebut.

Bahkan Pemkab melalui Bappeda Grobogan berupaya agar ekonomi kreatif (ekraf) di kabupaten tersebut terus tumbuh. Salah satunya melalui kegiatan kegiatan Focus Group Discussion (FGD).

Kegiatan yang digelar di Candi Joglo, Purwodadi, pada Kamis 30 Oktober 2025, menghadirkan sejumlah narasumber, baik dari UNS maupun pelaku UMKM lokal.

FGD tersebut mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Peningkatan Perekonomian Sektor Pariwisata dan Kuliner di Kabupaten Grobogan.” 

Narasumber yang hadir, Dr. Evi Gravitiani dari UNS Solo, Moh. Nugroho Adi K dari Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Grobogan, dan pelaku UMKM kuliner lokal. 

FGD dibuka oleh Sekretaris Bappeda Grobogan, Mujahid Fadlil yang mengatakan, bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas. 

“Grobogan bukan hanya dikenal sebagai lumbung pangan nasional, tetapi juga memiliki potensi besar di sektor kuliner, kriya, dan fesyen yang bisa menjadi kekuatan ekonomi baru,” kata Mujahid.

Sedangkan Evi Gravitiani menyampaikan bahwa konsep ekonomi kreatif hijau atau green creative economy sangat penting. Salah satunya wastepreneurship, yakni pengelolaan limbah menjadi produk bernilai ekonomi. 

“Jadi ada nilai tambah dari pengelolaan limbah. Seperti limbah kedelai bisa jadi pupuk organik, kulit sukun bisa dijadikan kerajinan, dan sisa makanan bisa diolah jadi kompos,” ujarnya.

Sementara itu, Nugroho Adi K menjelaskan bahwa Grobogan kini telah resmi ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif Indonesia sub sektor kuliner (gastronomi). 

Penetapan tersebut berdasarkan SK Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Nomor SK/85/HK.01.02/MK/2024, yang diserahkan oleh Menteri Sandiaga Salahuddin Uno pada September 2024 di Yogyakarta. 

“Grobogan memiliki kuliner khas yang sudah berakar ratusan tahun, seperti Sego Jagung, Gethuk Blondo, Sayur Becek, dan Swike,” tambahnya.

Salah satu pelaku UMKM lokal. Toni Anandya, yang juga pemilik Argotelo Singkong Keju berbagi kisah suksesnya saat membangun usaha dengan modal awal Rp50.000.

Saat ini bisnisnya tersebut mampu menembus pasar ekspor. Kunci keberhasilan tersebut, dikatakan Toni, ada pada inovasi, digitalisasi, dan kerja sama lintas sektor. 

Hasil FGD merumuskan beberapa rekomendasi penting, di antaranya pembentukan Perda Ekonomi Kreatif Kabupaten Grobogan, penguatan komunitas pelaku ekraf hingga tingkat desa.(*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network