GROBOGAN,iNewsMuria.id – Aksi unjukrasa yang digelar masyarakat di depan gedung DPRD Grobogan yang semula berlangsung damai berubah menjadi aksi anarkis, Senin (15/9/2025).
Sejumlah pengunjukrasa awalnya mendatangi DPRD Grobogan di Jalan Bhayangkara, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah guna menyampaikan aspirasi.
Dengan pengawalan sejumlah anggota kepolisian dari Polres Grobogan, massa yang berkumpul di depan gerbang DPRD Grobogan menyuarakan sejumlah tuntutan.
Awalnya penyampaian aspirasi dari massa berjalan aman dan terkendali, namun karena tak kunjung ditanggapi, akhirnya aksi tersebut berakhir rusuh.
Massa yang jumlahnya semakin bertambah bahkan nekat membakar dua sepeda motor yang berada di parkiran Alun-Alun yang berada di depan Gedung DPRD Grobogan.
Melihat situasi tersebut Satuan Samapta Polres Grobogan yang bersiap dengan pasukan pengendalian massa (Dalmas) lengkap dengan tameng maju untuk menghalau massa.
Dalam simulasi pengendalian massa yang digelar Polres Grobogan tersebut, massa mencoba menyerang anggota dalmas. Lemparan benda-benda diarahkan ke petugas.
Mengetahui hal itu mobil water canon pun segera menghalau massa dengan menyemprotkan air ke kerumunan. Air juga disemprotkan ke nyala api yang membakar dua sepeda motor.
Setelah itu pasukan bermotor segera maju dan menghalau massa yang semakin brutal. Terdengar suara tembakan peluru karet dari petugas untuk membubarkan massa.
Hingga akhirnya massa membubarkan diri dalam simulasi aksi unjukrasa yang dipimpin Kabag Ops Polres Grobogan Kompol Ngadiyo di depan Gedung DPRD Grobogan.
Kabag Ops Kompol Ngadiyo mengatakan latihan pengendalian massa tersebut merupakan angenda rutin dalam rangka pembinaan kemampuan personel dalam menghadapi unjukrasa atau aksi anarkis.
Materi yang diberikan lanjut Kompol Ngadiyo kepada wartawan, tidak hanya mencakup teori namun juga praktik lapangan seperti aksi unjukrasa yang berakhir anarkis.
“Yang terpenting adalah soliditas personel dan disiplin formasi dalam setiap pengendalian masa, mulai dari awal, hingga menghadapi aksi anarkis secara taktis,” kata Kompol Ngadiyo.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait