DPR Kritik Keras Keterlibatan TNI-Polri di MPLS!

Fitri Mulia
Upacara Bendera Hari Pertama Masuk Sekolah di SMPN 2 Kota Cirebon

JAKARTA, iNews - Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, menyoroti praktik Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang kini kerap melibatkan aparat TNI dan Polri. Kekhawatiran ini disampaikannya dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, pada Rabu (16/7/2025). 

Lalu Hadrian mengapresiasi kebijakan baru Kemendikdasmen yang membatasi MPLS maksimal lima hari, namun ia menekankan pentingnya substansi pelaksanaan. Menurutnya, pelibatan aparat berlebihan dapat menimbulkan dampak psikologis yang kurang tepat bagi peserta didik baru.

“Paling tidak MPLS ini kita maksimalkan. Guru-guru dan keluarga besar sekolah yang ambil bagian. Jangan sedikit-sedikit tentara, sedikit-sedikit polisi,” tegas Lalu, menyuarakan keprihatinannya. 

Ia menilai, pelibatan aparat secara berlebihan bisa mengesankan ketidakpercayaan negara terhadap kapasitas para pendidik.

“Kalau sedikit-sedikit begitu, berarti kita tidak percaya dengan pendidik kita, dengan guru-guru kita,” tambahnya. 

Menurut dia, guru seharusnya diberi ruang yang lebih besar dalam mengelola kegiatan pengenalan di lingkungan sekolah.

Lalu Hadrian juga menyoroti aspek psikologis siswa baru yang langsung dihadapkan pada nuansa militeristik. “Bagaimana psikologis putra-putri kita, dari SMP masuk SMA, langsung dihadapkan meski bahasanya bukan militeristik,” jelasnya.

Politikus PKB itu mengingatkan agar kebijakan pendidikan disusun dengan visi jangka panjang dan berkelanjutan, bukan sekadar reaktif. “Kita harus punya kesinambungan supaya ada kontinuitas antara program yang satu dengan yang lain,” ujarnya.

Sebagai catatan, beberapa sekolah di daerah, terutama Jawa Barat, memang menghadirkan TNI dan Polri dalam kegiatan MPLS. Contohnya, 481 siswa baru SMAN 1 Tasikmalaya menerima materi sesuai program Pancawaluya, bersinergi dengan aparat.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 1 Tasikmalaya, Akuh, membenarkan kolaborasi ini.

"Dalam pelaksanaannya bersinergi dengan TNI-Polri tentang materi itu (Dedi Mulyadi) dan wawasan kebangsaan oleh pemateri TNI dan Polri. Tujuannya materi itu supaya karakter anak-anak pribadi unggul, bisa memiliki keterampilan, dan dapat diterima di perguruan tinggi," jelas Akuh, kepada wartawan.

Tujuannya adalah membentuk karakter unggul, keterampilan, dan kesiapan siswa untuk perguruan tinggi, dengan MPLS bersinergi aparat hingga Jumat (18/7/2025).

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network