Optimalisasi Agroforestry, SDH Perhutani Divre Jateng Cek Kondisi Tanaman Tebu KPH Purwodadi

Arif Fajar
Pengecekan tanaman tebu di lahan Perhutani KPH Purwodadi oleh Kepala Departemen SDH dan Produksi Perhutani Divre Jawa Tengah. (dok Humas KPH Purwodadi)

GROBOGAN,iNewsMuria.id - Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Produksi Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah cek tanaman tebu di RPH Pekuwon.

Rilis dari Humas Perhutani KPH Purwodadi, Minggu (25/5/2025) menyebutkan, kunjungan ke petak 62F RPH Pekuwon, BKPH Bandung pada Jumat (23/5/2025) difokuskan pada pengecekan kondisi tanaman tebu.

BKPH Bandung, saat ini mengelola lahan seluas 17,1 hektare untuk kegiatan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM), yang tersebar di tiga petak berbeda. 

Petak 62F menjadi areal terbesar dengan luas mencapai 9,3 hektare, disusul Petak 47D seluas 4,0 hektare, dan Petak 49B seluas 3,9 hektare. 

Ketiga petak tersebut merupakan bagian dari kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk kegiatan ATM guna mendukung program diversifikasi pendapatan Perhutani sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

Pada musim panen pertama Agustus 2024, produksi tebu mencapai 935 ton. Kemudian musim panen kedua direncanakan awal Juni 2025, diproyeksikan hasil panen meningkat menjadi 1.026 ton. 

Peningkatan ini merupakan hasil dari kolaborasi yang baik antara petugas lapangan, mitra penggarap, serta peningkatan aspek teknis dalam budidaya.

Kepala Departemen SDH & Produksi, Didiet Widhy Hidayat, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut dan memberikan arahan kepada jajaran petugas di BKPH Bandung. 

Didiet meminta BKPH Bandung agar meningkatkan langkah-langkah pengamanan tanaman, terutama menjelang masa panen dengan pengawalan secara menyeluruh

Sementara Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, juga memberikan arahan strategis untuk mempersiapkan semua elemen pendukung panen. 

“Saya minta seluruh jajaran memastikan kesiapan mulai dari kondisi petak, kesiapan tenaga kerja, hingga sarana transportasi hasil panen. Semua harus bergerak cepat dan sesuai standar,” tegasnya. 

Untoro  menambahkan bahwa kesuksesan panen kedua ini akan menjadi cerminan efektivitas tata kelola agroforestry di kawasan hutan produksi.

Sebelumnya, tim penilai dari Pabrik Gula (PG) telah melakukan pengecekan tingkat kematangan tanaman tebu di petak-petak yang ditanami tebu tersebut. 

Hasilnya tingkat kemanisan (rendemen) berada pada angka 16, dengan produktivitas tebu (protas) mencapai 60 ton per hektare, angka yang cukup kompetitif dalam skema agroforestry berbasis kehutanan.(*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network