GROBOGAN,iNewsMuria.id – Banjir yang sering terjadi di sejumlah lokasi di Kabupaten Grobogan akhir-akhir ini butuh penanganan serius dan menyeluruh oleh semua pihak.
Mendasarkan hal itu, Wakil Bupati Grobogan Sugeng Prasetyo pun melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, salah satunya bersama Perhutani KPH Purwodadi.
Kunjungan Wabup Sugeng ke KPH Purwodadi pada Selasa (20/5/2025) tak lain untuk membahas langkah strategis mengantisipasi dan menangani bencana banjir yang kerap terjadi di dalam satu tahun terakhir.
Wakil Bupati Sugeng Prasetyo menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk melakukan koordinasi lintas sektor guna menanggulangi banjir secara menyeluruh di Grobogan.
"Koordinasi dengan seluruh pihak terkait, mulai dari Perhutani, Polres, hingga instansi teknis lainnya, agar penanganan banjir bisa dilakukan secara terintegrasi. Tidak bisa diselesaikan oleh satu instansi saja," kata Wabup.
Wakil Bupati Grobogan Sugeng Prasetyo (baju batik) bersama jajaran Perhutani KPH Purwodadi. (dok KPH Purwodadi)
Sugeng menyampaikan bahwa ke depan akan ada tindak lanjut konkret berupa koordinasi lintas instansi untuk bersama melaksanakan penanaman pohon.
“Termasuk juga perbaikan tanaman di luar kawasan hutan, serta pembenahan saluran drainase di titik-titik rawan,” tambah Wabup Sugeng Prasetyo.
Sementara Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, mengapresiasi perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap kondisi kawasan hutan dan hubungannya dengan bencana alam, khususnya banjir.
Penanganan banjir menurut Untoro, bukan hanya tugas Perhutani, melainkan tugas bersama. Sinergi antara Perhutani, Cabang Dinas Kehutanan (CDK), pemerintah daerah, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), dan semua pihak.
“Keterlibat semua pihak sangat diperlukan untuk menjaga fungsi hutan sebagai kawasan resapan air, mencegah bencana alam dan pelestarian lingkungan," ujar Untoro.
Untoro menegaskan bahwa kesadaran masyarakat menjaga kelestarian hutan adalah kunci utama. Pengawasan kawasan hutan cegah perusakan dan pencurian yang memperburuk kondisi lingkungan.
"Kami terus mengedukasi masyarakat sekitar hutan untuk menjaga dan merawat kawasan hutan. Jika hutan rusak, maka banjir akan sering terjadi. Ini pekerjaan rumah kita bersama," tambahnya.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait