SEMARANG,iNewsMuria.id – Satgas Gakkum Operasi Aman Candi 2025 Polda Jateng kembali menggencarkan pemberantasan aksi premanisma di Jawa Tengah.
Data yang didapat dari Polda Jateng, Minggu (18/5/2025), kegiatan tersebut berhasil mengungkap 26 kasus premanisme yang mencakup pungutan liar, pemerasan hingga penganiayaan
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio selaku Kaopsda Operasi Aman Candi 2025, menyampaikan kegiatan tersebut bagian dari komitmen Polri menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menjaga keamanan masyarakat.
“Premanisme dalam bentuk apapun tidak bisa ditoleransi. Melalui Operasi Aman Candi 2025 secara serentak, kami bergerak cepat menindak tegas pelaku yang meresahkan masyarakat,” tegasnya dalam keterangannya.
Menurut Kombes Pol Dwi Subagio dalam sehari Satgas Gakkum dari 20 Polres jajaran di Polda Jateng pada Jumat (16/5/2025), mengungkap sebanyak 26 kasus terkait aksi premanisme.
Diantaranya dari Kabupaten Pati, petugas Satgas Gakkum Operasi Aman Candi 2025 menangkap pelaku pemerasan yang kerap menekan pekerja pabrik dan manajemen perusahaan.
Pelaku ditangkap setelah menerima uang secara paksa dari korban. Bahkan, pelaku telah beberapa kali memeras sejumlah pihak, termasuk vendor, dengan total nominal jutaan rupiah.
“Kami juga mengungkap kasus tawuran di Sukolilo, Pati. Tawuran antara sekelompok pemuda dari Desa Wotan dengan sekelompok pemuda Desa Baturejo dengan menggunakan senjata tajam,” jelasnya.
Kasus tersebut lanjut Kombes Pol Dwi Subagio, menjadi perhatian kepolisian karena videonya sempat viral di media sosial dan sangat meresahkan masyarakat.
Di Boyolali, petugas mengamankan pelaku pungutan liar yang mengenakan atribut Dishub palsu dan kerap meminta uang kepada sopir dan pengusaha di kawasan terminal.
Seorang pelaku parkir liar juga diamankan usai memaksa meminta uang di depan minimarket di Boyolali.
“Penindakan terhadap dua tukang parkir liar di Grobogan yang memungut uang tanpa karcis di pasar tradisional diamankan petugas dan dilakukan penertiban,” lanjutnya.
Di Cilacap, petugas menangkap pelaku premanisme yang saat beraksi sempat menodongkan benda menyerupai senjata api tersebut kepada warga saat terjadi keributan lingkungan.
“Pelaku bahkan sempat melakukan tembakan ke tanah dan mengarahkan ke kepala korban. Berkat kesigapan warga bersama petugas akhirnya berhasil mengamankan pelaku,” ungkapnya.
Di Surakarta, seorang preman bernama Suprihatin alias Atin ditangkap setelah terlibat dalam aksi kekerasan di kawasan Karangasem. Pelaku menganiaya korban dengan senjata tajam.
Tak hanya itu, kasus pengeroyokan, penganiayaan dan aksi intimidasi juga terungkap di Rembang, Banjarnegara, Purbalingga, Sragen, dan sejumlah wilayah lainnya dalam operasi serentak ini.
Dirinya menambahkan, upaya ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya dalam rangkaian Operasi Aman Candi
“Premanisme adalah ancaman nyata bagi ketertiban masyarakat dan kestabilan ekonomi daerah. Karena itu, kami tindak tegas tanpa pandang bulu,” tegasnya.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait