GROBOGAN,iNewsMuria.id – Investor dari Denmark dan Jepang tertarik untuk investasi pengolahan sampah di TPA Ngembak, Purwodadi, Kabupaten Groboga menjadi RDF (Refuse Derived Fuel).
RDF (Refuse Derived Fuel) adalah bahan bakar yang berasal dari pengolahan sampah tersebut untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Kepala DLH Grobogan Mokamat melalui Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Lilik Uniarto mengatakan, beberapa investor dari Belarus, Singapura, Denmark, Jepang, dan lokal telah melakukan penjajakan.
“Namun hingga Jumat 16 Mei 2025, baru dua negara yang menunjukkan ketertarikan paling besar dan telah melakukan verifikasi lapangan adalah Denmark dan Jepang,” jelas Lilik kepada wartawan.
Penjajakan sejumlah investor ke TPA (tempat pembuangan akhir) sampang di Ngembak, Purwodadi, merupakan tindaklanjut dari capaian juara III dalam Investment Challenge 2024.
Bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Grobogan, investor mendapatkan paparan terkait rencana penanganan permasalahan sampah di TPA tersebut.
"Penanganan sampah sebenarnya menjadi tanggungjawab pemkab. Namun jika semua pembiayaan dibebankan APBD, maka anggaran untuk sektor lainnya bisa tergerus," tambahnya.
Pemkab menawarkan skema kerjasama kepada investor untuk mengelola sampah menjadi RDF yang akan dimanfaatkan oleh Semen Grobogan selaku penerima produk.
Hal ini menarik para investor, karena penerima produk RDF atau bahan bakar dari pengolahan sampah yakni Semen Grobogan terintegrasi atau berada di satu wilayah, Grobogan.
“Tentunya investor mendapatkan nilai tambah dari sampah yang sebelumnya tidak bernilai kemudian diolah menjadi energi terbarukan berupa RDF,” ujarnya.
Investor ke lokasi TPA untuk melakukan pengecekan kondisi lapangan serta meninjau kesiapan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan hanggar RDF. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait