Utang tersebut tiap waktu bertambah karena ada peningkatan bunga dari hari ke hari akibat tidak adanya penyelesaian. Utang tersebut semakin membengkak karena ternyata PSSI dan Target Eleven sudah saling bekerja sama sejak 2013 silam. Greenland's new Icefjord museum among pristine fjords Now playing Menurut pemaparan Manajer Umum Target Eleven, Partrick Mbaya, PSSI menyalahi aturan dan tak membayar kesepakatan. Kesepakatan itu dijalin di 2013 silam.
Kala itu, Target Eleven ditugaskan PSSI untuk membantu mengelola dua kompetisi liga sepak bola Indonesia dengan rencana 10 tahun. Dua kompetisi itu adalah Liga Super Indonesia (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI).
PSSI Menanggapi itu, PSSI menilai tuntutan Target Eleven dikabarkan ‘salah alamat’ lantaran saat itu dua kompetisi itu bukanlah tanggung jawabnya. Sekjen PSSI Yunus Nusri menjelaskan dua kompetisi itu dikelola oleh PT Liga Primer Indonesia Sportindo (PT LPIS) bukan PSSI. "PSSI berniat baik untuk menyelesaikan kasus ini. Namun,
Target Eleven bersikeras untuk menyeret administrasi sekarang yang tidak tahu menahu mengenai perjanjian yang terjadi hampir satu dekade yang lalu,” kata Yunus dilansir dari laman resmi PSSI, Jumat (18/3/2022). “Sementara itu, pihak LPIS tidak pernah disinggung dan dilibatkan oleh oleh Target Eleven dalam kasus ini,” tuturnya.
Editor : Ade Achmad Ismail
Artikel Terkait