JAKARTA,iNewsMuria.id-Dalam rapat Komisi X DPR RI terkait naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders oleh PSSI beberapa waktu lalu, anggota DPR RI Nuroji menyebut, pada dasarnya dia setuju soal naturalisasi, tapi ada hal yang menurutnya mengganjal.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra itu mengaku tak begitu bangga dengan kemenangan kesebelasan Indonesia lantaran mayoritas diisi pemain naturalisasi. Ia pun menilai ke depan PSSI harus memikirkan strategi lain untuk memajukan sepak bola Indonesia.
"Ke depan harus punya strategi lain ya, saya jujur saja tidak terlalu bangga dan tidak euforia dengan kemenangan-kemenangan PSSI [Timnas Indonesia]. Karena yang main bukan 'akamsi', anak kampung sendiri," kata Nuroji, Selasa (17/9/2024).
Sayang, pandangan Nuroji untuk mempunyai Timnas ciamik yang mengandalkan potensi lokal serta strategi pembinaan sepak bola nasional yang jitu untuk menghasilkan banyak pemain kaliber dunia malah berujung lara.
Akibat pernyataannya, anggota Komisi X DPR RI Nuroji dijatuhi sanksi ringan berupa teguran tertulis oleh Majelis Kehormatan Dewan (MKD). Menurut Ketua MKD Nazaruddin Dek Gam, pernyataan dinilai memuat unsur yang menyinggung suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA).
"Teradu Nuroji dari Fraksi Partai Gerindra terbukti melanggar kode etik DPR RI dan diberikan sanksi ringan berupa teguran tertulis," kata Nazaruddin usai sidang etik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12).
Nazaruddin menjelaskan teguran tertulis itu sudah diberikan ke Nuroji. Ia menyebut Nuroji juga hadir dalam sidang etik tertutup yang digelar MKD.
Wakil Ketua MKD Agung Widyantoro menambahkan, Nuroji telah mengakui kesalahannya. "Dari pengakuan itulah berarti teradu merasa bersalah, putusannya seperti tadi yang dibacakan yang mulia ketua," ucapnya.(*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait