SALATIGA, iNews.id - Harga minyak goreng di wilayah Kota Salatiga hingga saat ini terpantau masih tinggi. Harga berkisar sekitar Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter.
Atas dasar itu, sejumlah warga Kota Salatiga meminta pemerintah untuk bisa melakukan operasi pasar minyak goreng lagi. "Saya minta pemerintah bisa melakukan operasi pasar (minyak goreng) lagi. Sebab harganya masih tinggi dan kadang susah di dapat," kata Ananta warga Blotongan Salatiga, Jumat (25/2/2022).
Dia berharap, pemerintah juga bisa segera menurunkan harga minyak goreng. Terlebih menjelang Ramadan, ini biasanya harga barang kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikkan.
"Jika harga barang kebutuhan pokok sebagian besar mahal, masyarakat kecil jelas merasa keberatan. Saya berharap pemerintah bisa menstabilkan harga barang kebutuhan pokok saat Ramadan hingga lebaran nanti," ujarnya.
Sementara itu, para pedagang di pasar tradisional Salatiga masih menjual minyak goreng dengan harga kisaran Rp18.000 per liter. Hal tersebut terjadi dikarenakan para pedagang ini kesulitan untuk mendapatkan minyak bersudsidi dari pemerintah
"Minyak goreng subsidi, sulit di dapat. Karena itu, saya terpaksa kulakan minyak goreng dengan harga non subsidi. Itu pun jumlahnya tidak bisa banyak," kata Siti (36) salah seorang pedagang di Pasar Raya Salatiga.
Dia juga menuturkan, sebenarnya pedagang lebih senang kalau harga minyak goreng bisa stabil diangka Rp14.000 per liter. Sebab harga tersebut bisa dibilang terjangkau oleh masyarakat sehingga omzet penjualan bisa banyak. "Kalau harga tinggi seperti sekarang, jelas berpengaruh pada omzet," katanya.
Editor : Aisyah Hasna Muffidah
Artikel Terkait