SOLO, iNewsMuria.id - Perayaan Idul Adha memiliki makna yang sangat mendalam bagi kehidupan manusia, terutama dalam hal ketakwaan, pengorbanan, dan kesalehan sosial.
Nilai-nilai inilah yang selalu dipegang teguh oleh H. Puspo Wardoyo, seorang pengusaha kuliner asal Solo dan pemilik Wong Solo Group.
Saat merayakan Idul Adha di kampung halamannya, Karangasem, Kota Solo pada Selasa 18 Juni 2024, Puspo Wardoyo senantiasa mengingatkan ribuan warga yang hadir, akan makna mendalam dari perayaan ini.
Perayaan Idul Adha di Karangasem selalu digelar di Masjid Al Hijrah, yang didirikan di bekas rumah orang tua Puspo Wardoyo.
Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga monumen perjalanan hijrah Puspo dari kehidupan yang dahulu dipenuhi dengan berbagai hal negatif menuju kehidupan yang lebih bertakwa.
Transformasi inilah yang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi banyak warga Karangasem.
"Ada tiga hal yang bisa kita petik dari perayaan Idul Adha. Yang pertama tentang ketakwaan, lalu pengorbanan dan yang ketiga adalah kesalehan sosial," ucap Puspo dalam sambutannya.
Menurutnya, ketakwaan mengajarkan kita untuk selalu menempatkan Allah SWT di atas segalanya.
Hal ini berarti kita harus berani mengorbankan segala sesuatu demi menunaikan perintah Allah, termasuk dalam kehidupan sehari-hari dan bisnis.
Ketakwaan menjadi landasan utama dalam menjalani hidup yang penuh berkah dan ridha-Nya.
Lalu terkait pengorbanan, Idul Adha selalu mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, atas perintah Allah SWT.
Puspo Wardoyo mengajak warga Karangasem untuk memahami bahwa pengorbanan tidak hanya sekadar ritual penyembelihan hewan kurban, tetapi juga pengorbanan waktu, tenaga, dan harta untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.
Pengorbanan adalah bentuk ketulusan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah.
Sedangkan kesalehan sosial adalah salah satu inti dari pengorbanan yang dilakukan.
Di mana Puspo Wardoyo percaya bahwa berbagi dengan sesama adalah bagian dari ibadah yang tidak terpisahkan dari ketakwaan.
Oleh karena itu, setiap perayaan Idul Adha di Karangasem selalu diisi dengan kegiatan sosial yang mengedepankan kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama.
"Kesalehan sosial selalu mengajarkan kepada kita agar selalu berbagi dan memberi manfaat bagi sesama," jelas Puspo.
Perayaan Idul Adha di Masjid Al Hijrah selalu meriah dengan ribuan warga yang hadir untuk mengikuti rangkaian acara.
Selain ceramah agama yang menguatkan iman dan ketakwaan, warga juga dijamu dengan hidangan lezat yang telah disiapkan. Kegiatan makan bersama ini menciptakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang erat.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian dan wujud nyata dari kesalehan sosial yang diajarkannya, Puspo Wardoyo juga memberikan uang saku senilai Rp50 ribu kepada seluruh warga yang hadir.
Tindakan ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama di momen yang penuh berkah seperti Idul Adha.
Puspo Wardoyo berharap, melalui perayaan Idul Adha yang penuh makna ini, warga Karangasem dapat terinspirasi untuk mengikuti jejaknya dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan bertakwa.
Transformasi hidupnya dari yang penuh kesulitan dan keburukan menjadi seorang pengusaha sukses yang taat beragama adalah bukti nyata bahwa dengan ketakwaan, pengorbanan, dan kesalehan sosial, setiap orang dapat meraih keberhasilan dan kebahagiaan sejati.
"Tentunya saya berharap akan ada orang yang bisa mengikuti apa yang saya lakukan dengan berbagi kepada sesama, sebagai bentuk kesalehan sosial," pungkasnya. (*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait