JEPARA, iNewsMuria.id-Nilai ekspor mebel kayu, kayu olahan, hingga kerajinan kayu dan handycraft di Jepara terus meningkat.
Badan Pusat Statustik (BPS) melaporkan, nilai ekspor furnitur kayu di Jepara mencapai 186,39 juta US Dolar di 2022. Capaian itu melampaui 2021 sebesar 122,26 juta US Dolar. Untuk 2023 BPS belum ada laporan.
“Jika ditotal dari seluruh komoditas itu, nilainya mencapai 198,5 juta US Dolar tahun 2022, naik dari tahun 2021 sebesar 140,66 juta US Dolar,” ucap Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Hal itu dikatakan ketika melaunching pameran furnitur terbesar di Jawa Tengah di Pendapa Kartini, Selasa, (30/1/2024). Acara bertema Jepara International Furniture – Buyer Weeks (JIF - BW) itu adalah kali kedua.
“Kemarin kita sukses dengan JIF-BW 2023 dan berhasil mencatatkan transaksi internasional sebesar 2,43 juta US Dolar dan transaksi domestik Rp26 miliar,” kata Edy.
"Saya optimis pada pameran kedua ini akan semakin sukses. Harapannya pameran JIF-BW agar dapat digelar tiap tahun pun mulai terealisasi."
Dalam kesempatan itu Pj Bupati juga menginstruksikan agar seluruh pihak meningkatkan sinergitas, koordinasi, dan mempromosikan pameran tersebut. Diharapkan semakin banyak pelaku usaha yang mengikuti JIF-BW 2024 dan bersama menyukseskan event tersebut.
“Sukses JIF-BW, bukan hanya makin menguatkan city branding “Jepara Kota Ukir”, tapi juga memantapkan perekonomian daerah,” tegasnya.
Ketua JIF-BW Jamhari mengatakan pameran JIF-BW edisi kedua tersebut direncanakan akan berlangsung pada 26 Februari 2024 hingga 11 Maret 2024.
Sebelumnya, JIF-BW diselenggarakan secara hybrid yakni secara daring melalui website dan offline di showroom. Sehingga tidak banyak masyarakat yang mengetahui dan merasakan adanya pameran tersebut.
“Banyak masukan dan pengalaman di tahun lalu yang akan kami tingkatkan di tahun ini, kalau tahun kemarin kita fokus ke awareness buyer," katanya
Tahun ini pihaknya mendorong adanya meeting point yang nantinya akan terbentuk cluster. Salah satu meeting point yang sudah mengajukan diri antara lain ada di Senenan, Kecamatan Tahunan yang menyediakan lahan seluas 3.000 m².
Nantinya di tempat tersebut akan didirikan beberapa stand yang diisi beberapa peserta. Selain itu akan ada beberapa meeting point lagi yang sedang dipersiapkan oleh panitia.(*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait