Ketiga, penguatan mutu akademik dosen dengan mendorong akreditasi, dan dosen-dosen untuk studi lanjut. Sampai saat ini, ada 5 doktor dan 12 kandidat doktor, baik dengan beasiswa 5000 doktor, Beasiswa LPDP, Beasiswa PERGUNU, maupun studi mandiri.
Keempat, penambahan dua Prodi Magister (S2) Program Pascasarjana pada tahun ini dan prodi S1 untuk tahun depan. Kelima, integrasi perkuliahan dengan kegiatan penelitian, pengabdian, magang profesi, dan studi proyek. Semua mahasiswa sekarang boleh tidak mengambil skripsi, karena berdasarkan pedoman akademik terbaru ada tugas akhir non-skripsi berupa artikel ilmiah di jurnal Sinta 1-3, Scopus Q1-Q4, buku ber-ISBN dan Hak Cipta, karya seni dan teknologi ber-Hak-Paten, kejuaraan tingkat nasional dan internasional sebagai pengganti skripsi.
“Tahun 2021, dosen INISNU telah lolos hibah dari BRIN, dari Litabdimas tahun 2021 ada enam dosen, dan 5 kelompok yang lolos Hibah Litadimas Kementerian Agama tahun 2022,” jelasnya.
Keenam, penambahan fasilitas seperti gedung perkuliahan, perpustakaan, Balai Latihan Kerja, Foodcourt (Pujasera), toko warung hijau, layanan pos, dan MI Unggulan yang akan kami buka tahun ini sebagai laboratorium untuk menunjang PAUD/TK ELPIST.
Tahapan-tahapan percepatan itu, kata Baehaqi, tentu kami selaraskan dengan Visi INISNU yaitu Unggul dan Terdepan dalam Kolaborasi Keilmuan dan Keislaman yang Bersumber pada Islam, Aswaja Annahdliyah dan Sains.
Selain itu juga, lanjutnya, kami juga mulai dengan penguatan pada aspek tata pamong, tata kelola, manajemen, SDM, kurikulum, keuangan, sarpras, penelitian, pengabdian, dan luaran perguruan tinggi.
Editor : Achmad Fakhrudin
Artikel Terkait