GROBOGAN,iNewsMuria.id- PDAM Purwa Tirta Dharma Kabupaten Grobogan mengganti pipa bahan baku air yang bocor di Truwili, Kecamatan Toroh, Grobogan. Proses perbaikan diperkirakan selesai Senin (4/9/2023).
"Proses perbaikan dengan mengganti pipa yang bocor dilaksanakan sejak pagi tadi. Untuk itu aliran ke sekitar 15.000 pelanggan di Kota Purwodadi dan sekitar 2.000 pelanggan di Kecamatan Toroh, terhenti," kata Kabag Hubungan Langanan, PDAM Purwa Tirta Dharma Grobogan Eko Supriyanto.
Hal ini, lanjut Eko, karena guna penggantian pipa sekaligus pengelasan sambungan pipa baru harus benar-benar tidak ada aliran air. Untuk itu pasokan bahan baku dari Bendungan Sidorejo dihentikan selama proses perbaikan.
Menurut Eko, sebelum pelaksanaan perbaikan atau penggantian pipa air yang bocor, pihak PDAM
Purwa Tirta Dharma Grobogan sudah mensosialisasikan ke masyarakat. Serta mengumumkan rencana
tersebut dengan keliling menggunakan mobil.
"Pengumuman keliling dengan mobil dilaksanakan 2-3 hari sebelum proses penggantian pipa, sehingga diharapkan pelanggan mempersiapkan diri atau menampung air," ujarnya.
Mengenai penyebab bocornya pipa bahan baku air yang akan diolah dan disalurkan ke pelanggan tersebut, menurut Eko, karena usia pipa tersebut. Di mana usia pipa dari Bendungan Sidorejo ke IPA depan Stadion Purwodadi sudah 20 tahun.
Kebocoran pipa bahan baku di Truwili terjadi beberapa hari lalu. Namun karena PDAM Purwa Tirta Dharma harus mempersiapkan peralatan dan aksesori, maka pelaksanaan perbaikan dengan mengganti pipa baru, lanjut Eko, baru dilaksanakan Senin (4/9/2023).
"Aksesori dan peralatan disiapkan terlebih dahulu. Apalagi pipa galvanis membutuhkan proses pengelasan dengan las khusus. Jadi kita siapkan semua baru proses penggantian," tambah Eko.
Sebelum melakukan penggantian pipa yang bocor dengan pipa yang baru, sambung Eko, PDAM Grobogan juga sudah melakukan survei. Ternyata lokasi tersebut berada di bawah jembatan yang merupakan akses utama masyarakat setempat.
"Karena proses penggantian pipa menggunakan alat bantu maka akan menutup akses jalan di jembatan. Untuk itu kami koordinasi dengan pihak desa," jelas Eko.
Lantas kapan aliran air ke pelanggan akan normal kembali, Eko menyampaikan, butuh waktu lebih dari satu hari. Karena sejak penghentian aliran air dari Bendungan Sidorejo, pipa dalam kondisi kosong. Hal ini tentu akan menimbulkan jebakan-jebakan angin.
"Apabila sudah selesai, proses mengalirkan air dari Bendungan Sidorejo ke instalasi pengolahan air kemudian ke pelanggan butuh waktu 1-3 hari. Karena kami harus mengurai jebakan angin. Semoga prosesnya lancar," tambah Eko. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait
