JEPARA,iNewsMuria.id-Namanya Desa Jebol, berada di ujung timur Kabupaten Jepara. Berjarak 3 km dari Ibukota Kecamatan Mayong, 27 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Jepara, dan 56 km dari Ibukota Provinsi Jawa Tengah.
Konon Desa Jebol yang berada di pegunungan (dataran tinggi) itu semula bernama Jabal Khoir. Karena lambat laun dataran di desa gua itu tergerus dan makin turun, masyarakat setempat menyebutnya Jebrol atau Jebol, sehingga kemudian lahirlah nama Desa Jebol.
Meski luas wilayah 126.770 ha, terdiri dari 3 RW dan 19 RT, dengan jumlah penduduk 3.149 jiwa (1.015 kepala keluarga), namun Desa Jebol memiliki berbagai potensi.Seperti, produsen makanan kecil, yakni keripik singkong, pangsit, kerupuk gadung, serta makanan seperti rondo royal atau sering disebut tape goreng.
Selain produsen makanan, Desa Jebol juga memiliki potensi penghasil buah, yaitu durian dan rambutan yang berbuah pada sekitar bulan Februari dan bulan November serta daerah penghasil tebu, karena sepanjang jalan di Jebol terdapat perkebunan tebu.
Dilihat dari potensi alamnya, sebagian masyarakat Desa Jebol memiliki mata pencaharian sebagai petani, tukang kayu, penjahit, wiraswasta dan pedagang di pasar. Dari berbagai mata pencaharian itu, pekerjaan sebagai petani dan penjahit memiliki prosentase lebih banyak dibanding pekerjaan lainnya.
Desa Jebol yang merupakan desa gua itu juga dirasa aman, nyaman, dan tentram, karena minim kasus kriminal. Budaya juga masih sangat kental di desa tersebut. Etika anak menghormati orang tua juga masih dijunjung tinggi, maklum saja di situ dikenal desa santri. Tradisi membaca/menghafal Alquarn juga masih terjaga.
Selain ngaji bareng, kebersamaan anak-anak juga terlihat saat mereka main bareng. Seperti main dakon, angklung, engrang, petak umpet, dan lainnya.
Di Desa Jebol terdapat makam mbah Hasan Bisyri, yang diyakini merupakan awal bakal desa tersebut. Banyak orang berziarah ke makam tersebut, terutama pada hari tertentu atau hari pasaran. Tak hanya ziarah, haul atau hari lahir mbah Hasan Bisyri juga diperingati tiap tahun.
Tiwul, yang berbahan baku singkong atau ketela pohon menjadi makanan khas desa tersebut. Tiwul enak rasanya bila ditambah dengan parutan kelapa. Selain tiwul, gempol juga menjadi makanan/minuman khas.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta melakukan kunjungan di Desa Jebol, Kecamatan Mayong, Selasa, (27/6/2023). Kegiatan tersebut merupakan program tilik desa yang rutin dilaksanakan tiap minggu.
Turut hadir Kepala Dinsospermades Edy Marwoto, Kepala Dinas Kesehatan Mudrikatun, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Hartaya, serta perwakilan perangkat daerah terkait.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati mengunjungi beberapa warga, diantaranya penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atas nama Rohmi, serta Karsiman dan Masrukin dua warga penderita stroke.
“Saya minta Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk memperhatikan, cek semua warga yang sakit minimal sebulan sekali,” ujar Edy.
Dirinya meminta para bidan desa untuk menginventarisir warga desa yang sedang sakit dan melaporkan kepada puskesmas setempat agar nantinya diperiksa secara “home care”.(*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait