GROBOGAN,iNewsMuria.id-Data Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Grobogan pada 2022 menyebutkan ada 700 jembatan rusak di Kabupaten Grobogan. Kondisi kerusakan mulai dari ringan hingga runtuh.
Jembatan rusak tersebut ada yang merupakan penghubung antar dusun dalam satu desa di satu kecamatan, ada juga antar desa dalam satu kecamatan atau antar desa berbeda kecamatan.
Menurut Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Grobogan, Wahyu Tri Darwanto, jumlah jembatan rusak tersebut merupakan data terakhir pada Desember 2022 yang ada di PUPR.
"Jadi ada 618 jembatan dalam kondisi rusak ringan, 68 jembatan rusak sedang, 11 jembatan rusak berat, 2 jembatan kritis atau nyaris runtuh, dan satu jembatan runtuh. Hanya 14 jembatan yang kondisinya baik," kata Wahyu Tri kepada media, Senin (8/5/2023).
Adapun penyebab kerusakan ratusan jembatan di Kabupaten Grobogan tersebut, lanjut Sekretaris Dinas PUPR Grobogan, karena dimakan usia, sehingga kondisinya sudah mengkhawatirkan apabila dilintasi.
Kemudian ada juga karena jumlah kendaraan dan beban kendaraan yang melewati jembatan tersebut tidak sesuai dengan desain awal kemampuan jembatan tersebut saat dibangun.
"Penyebab lainnya, adalah alam seperti hujan deras kemudian banjir yang menyebabkan air sungai mengikis pilar jembatan dan sekitar abutment (bagian konstruksi bawah jembatan)," jelas Wahyu.
Namun dari sekian jembatan yang mengalami kerusakan, menurut Sekretaris Dinas PUPR Grobogan, perbaikan jembatan menggunakan skala prioritas. Hal ini karena keterbatasan anggaran yang ada.
"Sehingga di 2023 ini hanya ada 3 jembatan yang akan diperbaiki. Yakni jembatan ruas Mayahan- Pulorambe, Kecamatan Tawangharjo, jembatan Karangrayung-Jeketro, Kecamatan Karangrayung, dan jembatan Belor ruas jalan Ngaringan Waduk," ujarnya. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait