GROBOGAN,iNewsMuria.id-Kedatangan jenazah Didik Tarmuji (35), Pekerja Migran Indonesia asal Kalongan, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di Korea Selatan disambut isak tangis keluarga, Minggu (30/4/2023).
Keluarga dan tetangga sudah menunggu kepulangan jenazah Didik Tarmuji sejak Sabtu (29/4/2023) malam. Jenazah sebelumnya diterbangkan dari Korea Selatan pada hari Sabtu pukul 13.00 waktu setempat. Kemudian sesampai di Bandara Soekarno Hatta jenazah diantar ke Grobogan menggunakan mobil ambulans.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi arau Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo menjelaskan setelah sampao Bandara Soekarno Hatta jenazah diantar dan sampai di rumah duka di Kalongan, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Grobogan, Minggu pagi sekira pukul 05.15 WIB.
Sesampai di rumah duku langsung dilaksanakan penyerahan jenazah Didik Tarmuji dari BP2MI Pusat kepada BP3MI Propinsi Jawa Tengah, diteruakan ke Kepala Disnakertrans Grobogan untuk diterimakan kepada keluarga korban.
“Penyerahan jenazah dari BP2MI Pusat kepada BP3MI Propinsi Jawa Tengah oleh Bapak Danang, kemudian kami serahkan kepada pihak keluarga korban,” kata Teguh.
Pihak keluarga menerim jenazah Didik Tarmuji. Pekerja Migran Indonesia yang mengalami kecelakaan kerja di Korea Selatan tersebut kemudian disalatkan. Selanjutnya jenazah dikebumikan di permakaman umum desa setempat.
Didik Tarmuji, adalah Pekerja Migran Indonesia asal Desa Kalongan RT 01 RW 01 Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Didik meninggal dunia di Korea Selatan pada tanggal 23 April pukul 13.00 waktu setempat.
Adapun kronologinya sesuai pemberitahuan Kedubes RI di Seol, korban tengah menggulung jaring bersama kedua rekannya di bagian belakang kapal ikan. Keberadaan korban di bagian belakang untuk memastikan jaring tidak menyangkut.
"Namun, tiba-tiba terdengar suara keras seperti tali putus diiringi teriakan dari arah belakang. Rekan korban kemudian ke bagian belakang untuk mengecek," jelas Teguh Harjokusumo.
Saat itulah, rekannya sesama PMI, lanjutnya, melihat korban sudah tergeletak, sehingga rekannya memanggil teman-temannya yang berada di bagian depan. Saat itu mereka mengecek kondisi korban yang tergeletak.
Tak hanya itu, mereka juga mencoba membangunkan korban Didik Tarmuji dengan cara menggosok kaki dan memeriksa kondisi tubuhnya. Saat itu, tambah Teguh, diketahui luka lecet pada bagian perut dan mulut korban mengeluarkan busa.
"Melihat kondisi itu, Didik Tarmuji kemudian dievakuasi menggunakan sekoci untuk dibawa ke rumah sakit. Namun korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS," jelas Teguh Harjokusumo.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait