Penyakit LSD Mulai Masuk Karanganyar, 6 Sapi Warga Dinyatakan Positif, Tubuh Bentol-bentol

Vladimir Langgeng
Sapi yang terjangkit penyakit LSD. (ilustrasi)

KARANGANYAR,iNews.id-Enam ekor sapi di wilayah Gondangrejo Karanganyar terjangkit penyakit LSD (Lumpy Skin Disease), penyakit pada hewan yang disebabkan virus pox.

Serangan penyakit LSD tersebut tentu saja menambah kekhawatiran para peternak setempat, mengingat penanganan penyakit mulu dan kuku (PMK) belum rampung. Bahkan arus lalu lintas ternak sapi di wilayah tersebut kini lockdown.

"Hasil tes dari laboratorium Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta terhadap enam ekor sapi dewasa di kandang milik warga menunjukan positif LSD," kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar, Hery Sulistyo, Sabtu (14/1/2023).

“Penyakit LSD ini berawal dari Grobogan, karena di sana banyak sapi ternak yang kena. Terus, virusnya menyebar ke Sragen dan sekarang di Gondangrejo Karanganyar yang merupakan perbatasan Sragen," papar Hery.

Dikatakan, ciri-ciri sapi yang terjangkit virus LSD kulit bentol-bentol. Iitu mengindikasi rusaknya jaringan daging. Virus tersebut dibawa serangga yang kemudian menggigit ternak.

“Penyakit ini dibawa serangga carrier seperti lalat dan nyamuk. Berbeda dengan PMK yang virusnya terbawa angin,” katanya.

Lebih lanjut Hery mengatakan, antisipasi yang telah dilakukan agar penyakit itu tak menular ke sapi lainnya, pihaknya meminta agar pemilik ternak segera bertindak cepat dengan membersihkan kandang.

Kemudian melakukan pengasapan supaya mengusir serangga. Usahakan obat fogging dan asapnya jauh dari pakan ternak. "Kami mengusulkan ke pemerintah supaya seluruh ternak divaksin LSD seperti halnya vaksinasi PMK untuk mencegah penularan dan memperkuat imun."

Bagaimana dengan penanganan PMK? Heri mengatakan, hingga saat ini puluhan ribu ekor sapi sudah divaksin PMK berikut boosternya. Hanya saja, pasar penjualan hewan ternak yang masih buka memperbesar risiko penularan PMK maupun penyakit menular lainnya.

“Pasar hewan di Grobogan buka. Ini yang riskan. Sebab, kebanyakan sumbernya penyakit dari sana. Di berbagai kabupaten termasuk Karanganyar juga pasarnya buka lagi,” katanya.

Pihaknya menghimbau para peternak jangan menjual sapi bila terindikasi sakit. Sebelum dijual, disarankan dipulihkan dulu dengan pengobatan modern maupun tradisional.

“Semua pakan ternak sebaiknya juga difermentasi. Biar imune kuat. Lalu diberi jamu jahe, kunir, laos dan temu lawak,” pungkasnya.(*) 

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network