Miris, Wanita Disabilitas Asal Blora Diperkosa hingga Melahirkan 2 Kali, Polisi Terus Buru Pelaku

Klasik Herlambang
Ilustrasi wanita disabilitas asal Blora jadi korban perkosaan hingga melahirkan dua kali (foto: istimewa)

BLORA, iNewsMuria.id - Setelah 9 bulan mengandung, akhirnya wanita disabilitas berinisial FS asal Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah melahirkan pada 9 Januari 2023.

Ini merupakan proses persalinan kedua yang dijalani FS, setelah pada Februari 2021 wanita yang menderita disabilitas ganda ini juga sempat melahirkan bayi perempuan.

Namun sayangnya sang bayi harus meninggal karena mengalami kelainan jantung. Sementara untuk anak yang kedua kondisinya sehat dan saat ini masih dalam perawatan setelah proses kelahiran.

Terlepas dari kondisi anak FS yang saat ini sehat, proses persalinan yang dialaminya memantik rasa prihatin yang luar biasa di tengah masyarakat.

Pasalnya kehamilan yang dialami FS adalah karena tindak perkosaan. Bahkan perempuan dengan gangguan tuna wicara, tuna rungu dan tuna grahita ini sampai  hamil dua kali. Yang artinya dia menjadi korban perkosaan lebih dari sekali.

Dan ironisnya pelaku perkosaan sampai sekarang belum berhasil ditemukan, sehingga kasus inipun menjadi perhatian tersendiri bagi Polres Blora di bawah kepemimpinan AKBP Fahrurozi.

Karena itulah pada Jumat 13 Januari 2023 digelar konferensi pers di Aula Arya Guna Polres Blora, yang dihadiri Bupati Blora H. Arief Rohman, Kapolres Blora AKBP Fahrurozi serta jajaran Forkompimda dan para tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan itu kapolres menyebut bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan dan akan melakukan penanganan serius pada kasus ini.

"Berkaitan dengan penanganan kasus tersebut, mengingat kondisi korban maka dibutuhkan penanganan yang ekstra dan kita telah melakukan pendekatan-pendekatan, bukan hanya dari Polri tapi juga melalui tokoh masyarakat," kata Kapolres Blora.

Ditambahkan kapolres bahwa pemeriksaan sudah dilakukan terhadap keluarga, kepala desa dan orang orang di sekitar korban.

"Sudah ada kecurigaan kecurigaan yang mengarah, namun perlu pembuktian tidak hanya sekedar kecurigaan," lanjut Kapolres Blora.

Kapolres meminta jika ada warga masyarakat yang mengetahui informasi terkait peristiwa tersebut, agar melaporkan kepada Polres Blora.

Dia juga berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali. Dan ia telah menugaskan Kasatreskrim untuk melakukan tindakan sesuai dengan aturan yang ada serta untuk melakukan test DNA, sesuai dengan petunjuk tenaga ahli.

“Kalau nanti sudah ada titik terang, pasti akan kita informasikan kepada masyarakat,” tandasnya. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network