Mohammad Saleh: Voting Bisa Hasilkan Residu dan Rusak Partai, Serukan Aklamasi Musda Kabupaten Kota
SOLO,iNewsMuria.id- Dalam memilih ketua DPD, Partai Golkar mengarahkan untuk aklamasi di setiap musyawarah daerah (musda) di kabupaten/kota aklamasi. Strategi itu diambil untuk menjaga soliditas internal dan mencegah suara partai tergerus akibat perpecahan.
Menurut Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Mohammad Saleh, tradisi aklamasi adalah langkah strategis untuk mencegah perpecahan internal yang bisa merugikan partai di Pemilu 2029.
"Semua musda aklamasi, tidak ada voting. Karena kami punya pengalaman bahwa voting itu pasti meninggalkan residu,” kata dia ketika memberi sambutan dalam Musda Partai Golkar XI Kota Solo di Hotel Megaland, Minggu (14/9).
Ia mencontohkan, pemilihan yang menghasilkan selisih suara tipis menimbulkan masalah. Banyak kader yang kalah memilih untuk pasif, atau bahkan pindah partai, yang akhirnya menggerus kekuatan politik Golkar.
Pihaknya juga mendorong, seluruh DPD II di kabupaten/kota membuka ruang diskusi seluas-luasnya demi mencapai aklamasi. Menurut dia, tidak semua kader harus menjadi ketua, tapi bisa berbagi peran dan bekerja sama.
“Ada posisi sekretaris, bendahara, dan pembagian dapil yang harus diatur supaya tidak tabrakan di DPRD. Jadi yang penting solid, saling menerima, dan bekerja sama,” katanya.
Sementara dalam Musda XI Partai Golkar Kota Solo, Sekar Tanjung kembali terpilih menjadi ketua DPD Partai Golkar Kota. Sebagai ketua terpilih, Sekar mempertahankan personelnya dalam menyusun pengurus baru.
Editor : Arif F