Gropyokan Dilakukan Kelompok Tani di Karangharjo Dan Desa Lainnya, Musnahkan Puluhan Ribu Ekor Tikus

GROBOGAN,iNewsMuria.id - Pengendalian hama tikus dilakukan sejumlah kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Grobogan dengan melaksanakan gropyokan di lahan pertanian mereka.
Poktan yang melaksanakan gropyokan tikus tersebut adalah Poktan Karya Tani I dan II di Desa Karangharjo, Kecamatan Pukokulon. Kegiatan tersebut pada Sabtu (28/6/2025) dilaksanakan di lahan pertanian warga.
Menurut Ketua Poktan Karya Tani ll Dusun Lodran Desa Karangharjo, Masrur kegiatan gropyokan tikus dilaksanakan setelah ada laporan petani ke Ketua Poktan.
Sehingga dilanjuktan ke Ketua Gapoktan dan Balai Penyuluh Lapangan (BPP), kemudian lanjutnya, dilaksanakan rapat teknis pelaksanaan gropyokan tikus dan didkung Petugas Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian.
"Kegiatan ini kita laksanakan karena adanya serangan hama tikus, bahkan tadi malam tanaman jagung di lahan seluas 1.500 meter persegi habis diserang tikus," jelas Masrur.
Gropyokan tikus yang sudah dilaksanakan pada 25 Juni 2025 di lahan seluas 259 hektare dilakukan oleh sejumlah kelompok tani. Hasilnya menurut Masrur, sekira 20.000 ekor berhasil dimusnahkan.
"Kegiatan tersebut dihadiri langsung anggota DPRD Grobogan, Amin Rois, koordinator BPP Kecamatan Pululokon, Poktan, Kades Karangharjo serta Ketua Poktan se Karangharjo," ujarnya.
Anggota DPRD, Amin Rois mengatakan pengendalian hama tikus harus di lakukan sungguh-sungguh karena merugikan petani. Salah satunya dengan gropyokan tikus yang dilakukan secara berkala.
"Pemkab Grobogan melalui dinas terkait diharapkan mendukung penuh upaya ini. Salah satunya didukung dengan pembuatan rumah burung hantu. Terima kasih juga kepada warga yang berpartisipasi," tambahnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Pertanian, Amin Nur Hatta menyampaikan, bahwa upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tikus terus dilakukan bersama kelompok tani.
"Jadi kegiatan pengendalian hama tikus dengan melakukan gropyokan kita lakukan terus menerus bersama Poktan yang ada di Kabupaten Grobogan sebagai upaya pengamanan tanaman pangan," jelas Amin, Sabtu (28/6/2025).
Pengendalian hama tikus tersebut menurut Amin, harus terus dilakukan karena tikus berkembang biak dengan cepat. Bisa melahirkan jumlahnya belasan, jantan dan betina dan dua pekan setelah melahirkan akan hamil lagi.
"Sehingga perkembangannya sangat cepat, untuk itu perlu dilaksanakan pengendalian seperti gropyokan tikus yang terus dilaksanakan Poktan dan petugas dari Dinas Pertanian," ungkap Amin.
Menurut Amin, dengan kondisi tersebut para petani saat ini sudah sadar dan melakukan upaya pengendalian hama tikus dengan melaksanakan gropyokan secara mandiri.
Selain Karya Tani, tambahnya, ada juga Poktan Tani Maju, Poltan Melati Indah, Desa Pulokulon, Kecamatan Pulokulon, Poktan Tunas Harapan, Desa Sambongbangi,
Kecamatan Kradenan yang melakukan gropyokan.
Amin Nur Hatta pun menyarankan agar efektif gerakan pengendalian (Gerdal) hama tikus tersebu, sebaiknya dilaksanakan sebelum musim tanam (tandur) dan setelah panenan.
Dinas Pertanian pun mensuport kegiatan tersebut dengan menyediakan belerang dan peralatan emposan yang bisa digunakan para petani saat membasmi hama tikus tersebut.
"Mengenai jumlahnya bisa puluhan ribu, karena masing-masing Poktan bisa memusnahkan ribuan ekor tikus saat melaksanakan gropyokan," terang Amin.(*)
Editor : Arif F