Perpustakaan BI Solo, Tempat Baru yang Nyaman untuk Ngebaca, Nugas, dan Ngopi, Semuanya Gratis...

SOLO,iNewsMuria.id-Sella mencoba menggapai sebuah buku di rak paling atas di salah satu ruang Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Lalu mencoba lagi dan berhasil mengambil buku cukup tebal berbahasa Inggris, setelah kedua kakinya jinjit.
Kemudian dia menuju meja kursi dimana tas dan dompetnya ditaruh. Setelah duduk, dia membuka halaman buku satu demi satu. Selain membolak balik halaman buku, mahasiswi Prodi Sastra Inggris itu juga mencoba menghidupkan laptop di depannya.
"Saya mau belajar, sudah dua kali saya ke sini, tempatnya nyaman dan menyenangkan," kata Sella ketika ditanya awak media, Kamis (5/6/2025).
Hal senada dikatakan Hani, mahasiswa Prodi Pariwisata, salah satu perguruan tinggi swasta di Solo yang sudah lebih tiga jam "ngadem" di perpustakaan tersebut. "Tempatnya sejuk dan nyaman," katanya.
Jumlah pengunjung ke Perpustakaan Bank Indonesia Solo itu terus meningkat setelah perpustakaan itu dibuka untuk umum, terutama anak milenial, pelajar dan mahasiswa. Jika sebelumnya rata-rata hanya 10 hingga 15 orang per hari, kini bisa mencapai 50 hingga 60 orang perhari.
Bahkan dalam tiga hari terakhir belakangan ini, Senin, Selasa, hingga Rabu, pengunjungnya mencapai 150 orang per hari. Meningkatnya kunjungan tersebut tidak lepas dari promosi yang dilakukan dua petugas perpustakaan tersebut, Fatich Idamatul M dan Alifa Ichsanti.
"Kami bikin lomba berbagai lomba agar kunjungan ke perpustakaan ramai, seperti lomba resensi buku, lomba testimoni bagi pengunjung, dan lainnya," kata Fatich.
"Kita berencana membuat lomba lomba lainnya agar Perpustakaan Bank Indonesia ini makin dikenal dan makin ramai," kata Alifa, pustakawan lulusan Universitas Sebelas Maret itu.
Ada sekitar 2.700 buku koleksi di perpustakaan yang berada di lantai 4 kantor BI Solo itu dan sekitar 500 e-book. Di situ juga disediakan banyak laptop/komputer di sepanjang meja yang bisa digunakan para pengunjung, baik untuk browsing atau mengetik.
Ada pula corner kids bagi anak-anak yang diajak orang tuanya berkunjung. "Ada juga kopi dan teh di ruang pojokan yang disediakan bagi pengunjung secara gratis, bagi yang mau bisa bikin sendiri," kata Fatich, pustakawan lulusan Universitas Brawijaya itu.
Meski pengunjungnya meningkat, lanjutnya, namun tidak semua yang datang membaca buku. Ada yang mengerjakan tugas, belajar, browsing internet atau sekedar ngadem. "Dari jumlah pengunjung yang datang, hanya sekitar sepertiga saja yang membaca buku," jelasnya.
Bank Indonesia berencana menambah fasilitas perpustakaan. Dengan penambahan fasilitas dan memperluas ruang perpustakaan. Dengan penambahan itu diharapkan perpustakaan makin ramai dan makin banyak masyarakat yang berkunjung.(*)
Editor : Arif F