Jelas, semut Formica fusca mampu mendeteksi senyawa organik yang mudah menguap yang dipancarkan oleh sel kanker. “Sebelum digunakan dalam skala besar, efektivitas metode ini harus dievaluasi menggunakan uji klinis pada manusia. “Studi pertama menunjukkan bahwa semut memiliki potensi yang tinggi, mampu belajar dengan cepat dengan biaya yang lebih murah.
"Serangga juga dapat dikembangbiakkan dengan mudah dalam kondisi yang terkendali dan memiliki indera penciuman yang sangat baik," katanya. Indera penciuman hewan itu bukan pertama kalinya para ilmuwan menggunakannya untuk mendeteksi sel kanker pada manusia. Sebelumnya, hidung anjing sangat cocok digunakan untuk diagnosis medis dan untuk mendeteksi kanker tertentu. Namun, melatih seekor anjing membutuhkan waktu beberapa bulan hingga satu tahun.
Editor : Ade Achmad Ismail