GROBOGAN,iNewsMuria.id - Mengedepankan dialog itu yang dilakukan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi dalam menentukan tanaman kehutanan yang cocok di kawasan hutan Tanjungharjo, Kecamatan Ngaringan, Grobogan.
Dialog pun digelar di Balai Desa Tanjungharjo, Selasa (2/7/2024) menghadirkan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjungharjo Manunggal, Kelompok Tani Hutan (KTH) Doro Makmur.
Ada juga tokoh masyarakat dan warga Dusun Dorosemi, Desa Tanjungharjo, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kades Tanjungharjo serta Wakil Administratur KPH Purwodadi bersama jajarannya.
Dialog dibuka Kadesa Tanjungharjo Sugiyono, yang menyambut positif dialog yang diinisiasi KPH Purwodadi . Karena akan ada komunikasi yang baik antara Perum Perhutani dengan warga.
“Saya mendukung kegiatan positif ini, karena akan ada komunikasi yang baik antara Perhutani dengan warga terutama dengan LMDH dan KTH sehingga ada perencanaan yang matan mengenai perencanaan pengelolaan hutan ke depan,” kata Sugiyono.
Setelah dialog dibuka Kades Sugiyono, dilanjutkan penyampaian aspirasi warga Dusun Dorosemi yang diwakili Suwarsono selaku Ketua KTH Doro Makmur.
“Sebenarnya warga menghendaki agar hutan di wilayah Dusun Dorosemi ditanami tanaman keras seperti dulu,” ujar Suwarsono.
Kenapa demikian, lanjut Suwarsono, karena warga atau petani tetap bisa bercocok tanam dalam hal ini menanam jagung di sela tanaman keras atau tanaman kehutanan. Mengingat jagung sudah menjadi komoditas andalan warga Dorosemi.
“Kami mengharapkan kawasan hutan di Dorosemi tidak ditanami jenis tanaman yang membuat warga tidak bisa bercocok tanam di sela tanaman,” jelas Suwarsono.
Untuk itu warga berharap ada koordinasi yang baik antara LMDH dan KTH dalam perencanaan pengelolaan hutan di wilayah sekitar desanya yang masuk di wilayah Resort Polisi Hutan (RPH) Dersemi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandung, KPH Divisi Regional Jawa Tengah.
Sementara Wakil Administratur KPH Purwodadi Toto Suwaranto menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak, baik Kades, LMDH, KTH, Babinsa, Babinkamtibmas dan masyarakat atas kepeduliannya terhadap hutan.
Menurut Toto Suwaranto menanam pohon di hutan dan menata pangan itu perlu keterlibatan masyarakat. Komunikasi yang dilakukan merupakan bentuk komitmen Perhutani dalam menjaga hutan dan masyarakat tetap bisa menanam palawija.
“Kegiatan hari ini menentukan langkah-langkah berikutnya untuk bersama-sama menjaga hutan tetap lestari dan masyarakat sejahtera,” kata Toto Suwaranto.
Kawasan Hutan di Dorosemi saat ini masih kosong karena pada awalnya direncanakan akan ditanami tebu pada tahun lalu namun belum dilaksanakan. (*)
Editor : Arif F