Nadiem Makarim Mengungkapkan ada 3 Bidang Matematika yang Wajib Dikuasai

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan bahwa ada tiga bidang matematika yang wajib dikuasai. Apa saja? Pernyataan tersebut disampaikan oleh Nadiem saat mengunjungi salah satu sekolah. Tayangan tersebut pun diunggah dalam akun Instagram resmi miliknya. Nadiem mengajak para siswa agar bisa lebih bersahabat dengan matematika, dia juga mengungkapkan bahwa ilmunya yang sangat bermanfaat di masa depan.

"Yuk bersahabat dengan pelajaran Matemtika, karena matematika dan berhitung ini sangat berguna untuk dapat memecahkan berbagai masalah di masa depan," kata Nadiem dikutip dari Instagram miliknya. Ada beberapa Bidang Matematika yang wajib dikuasai Menurut Nadiem, ada tiga bidang yang wajib dikuasai diantaranya, yakni statistik, probability dan data. Tiga bidang tersebut dapat membantu seseorang di masa depan dalam hal apapun.

Baca Juga

Buwas Marah, Minta Aturan Pramuka Bukan Lagi Ekstrakulikuler Wajib di Sekolah Dibatalkan

"Saya kasih tahu kalian yang terpenting dalam matematika, yaitu ada statistik, probability, dan data. Dari tiga hal tersebut kalau kalian bisa mengerti mengenai tiga konsep itu dan tentunya aritmetik ini juga penting ya, kali, bagi, tambah, kurang," ungkap dia. Lebih lanjut, mantan Bos Go-Jek ini memaparkan bahwa ilmu matematika ini juga bermanfaat Ketika bekerja kelak. Sebab, orang yang paham matematika tidak akan mudah dibohongi dengan data sembarangan.

"Apapun profesinya, guru dan lain-lain itu akan selalu membantu adik-adik untuk menghadapi masa depan yang luar biasa. Asal tahu statistik, tahu probability nggak bisa dibohongin kita," tutur Nadiem. Tak lupa, Nadiem juga berpesan agar para siswa sekolah itu mau untuk lebih menekuni pelajaran matematika dengan baik dan benar. Dengan begitu, ilmu tersebut bisa dimanfaatkan di masa depan dengan baik.

"Kalau baca sesuatu, ada artikel nggak jelas, baca sesuatu ngibulin kita, kalau  kita tahu statistik, kita tahu data kita langsung lihat nih, nih salah, ngaco. Jadi tolong ditekuni," tutup dia.

 

Editor : Aisyah Hasna Muffidah