GROBOGAN,iNewsMuria.id – Pemandangan berbeda ketika melihat aliran Sungai Lusi di Getasrejo, Kabupaten Grobogan. Warna air sungai tersebut tidak seperti biasanya atau berubah warna
Beberapa warga, Sabtu (18/11/2023) mengakui beberapa hari terakhir warna air yang mengalir di Sungai Lusi tidak seperti biasanya namun kelihatan kekuningan jika dilihat dari kejauhan.
Warga yang biasanya beraktivitas di dekat sungai tersebut mengaku ragu jika harus sampi bersentuhan dengan air yang mengalir di Sungai Lusi tersebut.
"Airnya saat dipegang agak pekat dan berbau. Biasanya bisa mandi di sungai, melihat kondisinya seperti ini jadi gak jadi mandi," ungkap Parjiyo, salah seorang warga.
Karena perubahan warna air Sungai Lusi tersebut, warga sekitar menduga ada pencemaran. Oleh karena itu mereka berharap Pemkab Grobogan melalui dinas terkait segera mengeceknya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Grobogan Mokamat mengatakan, pihaknya telah menurunkan petugas untuk melakukan pemantauan dan pengecekan langsung.
"Sudah melakukan verifikasi terkait indikasi pencemaran Sungai Lusi, Desa Pulorejo, termasuk berkomunikasi dengan warga dan petani di sekitar sungai," jelas Mokamat.
Berdasar keterangan warga dan petani di sekitar Sungai Lusi Desa Pulorejo, lanjutnya, bahwa setiap memasuki awal musim hujan maka air permukaan sungai terdapat lapisan berwarna coklat.
"Jadi lapisan berwarna coklat itu oleh masyarakat biasa disebut kembang banyu, dan akan hilang pada pertengahan musim hujan. Saat musim kemarau lapisan itu tidak muncul," kata Mokamat.
Kendati demikian, sambungnya, petugas dari DLH Grobogan tetap mengambil sampel air untuk pemeriksaan uji parameter di laboratorium DLH mengenai kualitas air Sungai Lusi tersebut.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan Uji Parameter Lapangan kualitas air Sungai Lusi Desa Pulorejo indikasi tidak tercemar, masih memenuhi baku mutu kelas 3," ujar Mokamat. (*)
Editor : Arif F