get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas Korban Tertemper KA Barang di Pulokulon Terungkap, Setelah Keluarga Lapor Polisi

Peduli Palestina, Ratusan Siswa dan Guru Madrasah di Grobogan Salat Gaib

Senin, 06 November 2023 | 14:31 WIB
header img
Ratusan siswa Madrasah Yafalah Desa Ginggangtani, Kecamatan Gubug, Grobogan melaksanakan salat gaib dan doa bersama untuk rakyat Palestina di halaman sekolah, Senin (6/11/2023). (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Peduli Palestina, ratusan siswa dan guru Madrasah Yafalah di Desa Ginggangtani, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan,Jawa Tengah  melaksanakan salat gaib di halaman sekolan, Senin (6/11/2023).

Salat gaib juga disertai doa bersama untuk ribuan warga muslim Palestina yang menjadi korban konflik Israel dan Palestina di jalur Gaza. Tak sedikit siswa yang meneteskan air mata saat kegiatan berlangsung.

Seperti yang disampaikan salah satu siswi MA Yafalah Ginggangtani Wulandari. Ia menangis karena saat berdoa bersama teringat betapa banyak anak-anak, lansia dan keluarga yang menjadi korban peperangan.

“Terharu dengan perjuangan rakyat Palestina, apalagi mengingat banyaknya korban meninggal. Semoga konflik segera berakhir dan tercipta kedamaian di sana,” kata Wulandari.

Sebagai wujud dukungan rakyat Indonesia kepada Palestina, para siswa dengan mengenakan seragam dan pakaian muslim pada pipinya dilukis gambar bendera Indonesia dan Palestina.

Salah seorang guru MA Yafalah Ginggangtani Mahrus menyampaikan, bahwa kegiatan salat gaib dan doa bersama yang diikuti seluruh siswa dan para guru, merupakan wujud kepedulian bangsa Indonesia kepada Palestina.

“Salat gaib dan doa bersama untuk mendoakan bangsa Palestina agar tetap kuat menghadapi konflik yang terjadi di negaranya. Ini wujud kepedulian kami ke bangsa Palestina,” tutur Mahrus kepada media.

Hal itu, lanjut Mahrus, karena semua mengetahui bagaimana kondisi negara Palestina saat ini. Karena bangsa Palestina harus menjadi korban penindasan yang dilakukan oleh Israel.

“Bahkan akibat peperangan tersebut bangunan rumah sakit, masjid, hingga sekolah hancur. Anak-anak tak lagi bisa sekolah akibat konflik tersebut,” terang Mahrus.

Selain itu, kegiatan salat gaib dan doa bersama yang diikuti para siswa, menurut Mahrus juga untuk memotivasi mereka sebagai generasi bangsa untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut