get app
inews
Aa Read Next : Warga di Desa Katekan Brati Kembali Hadang Truk Galian C, Tak Ingin Jalan Utama Rusak

Tradisi Suro, Warga Segorogung Gabus Gelar Selamatan di Makam Raja Brawijaya

Jum'at, 18 Agustus 2023 | 17:19 WIB
header img
Warga Dusun Segorogunung, Desa Nglindul, Kecamatan Gabus, Grobogan menggelar selamatan di makam Brawijaya V, Jumat (18/8/2023). (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id-Warga Dusun Segorogung, Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan menggelar selamatan di sebuah makam kuno yang diyakini sebagai makam dari Raja Brawijaya V dan keluarga pada Jumat (18/8/2023).

Letak makam kuno yang menurut leluhur warga setempat diyakini sebagai makam Raja Brawijaya V bersama anggota keluarga dan abdi kerajaan Majapahit berada di tengah hutan Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus.

Ratusan warga pun berbondong-bondong mendatangi kompleks makam kuno yang menurut Kadus Segoro Gunung, Susilo berdasar cerita leluhur merupakan makam Raja Brawijaya V atau Wijaya Parakrama Wardhana adalah penguasa Majapahit (1468-1474).

Menurut Susilo di bulan Muharam atau Suro bagi masyarakat di Kabupaten Grobogan merupakan waktu untuk menggelar selamatan kampung termasuk yang dilakukan warga Dusun Segorogunung, Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus

"Menggelar selamatan seperti ini sudah dilakulan ratusan tahun lalu dan lebih dikenal sebagai nyadran. Kami percaya makam tersebut adalah makam Raja Brawijaya V yang merupakan Raja Majapahit," kata Susilo. 

Kadus Segorogunung mengatakan,  acara selamatan tersebut rutin dilaksanakan tiap tahun di bulan Muharam, agar di tahun baru Islam ini warga di kampungnya diberikan berkah dan keselamatan oleh Allah SWT.

"Setiap tahun kita laksanakan pada bulan Suro, hari Jum'at Legi. Kegiatan jni juga untuk silaturahmi dan menjaga kerukunan warga," kata Kadus Susilo.

Warga membawa makanan untuk dikumpulkan dan dibagi. Kemudian tasyakuran ditutup dengan membaca tahlil dan doa bersama yang dipimpin ulama setempat. Makanan yang sudah dibagi bisa dimakan di tempat tersebut atau dibawa pulang.

”Ini wujud rasa syukur kami setelah satu tahun, diberikan kesehatan dan bertemu kembali dengan tahun baru islam, " katanya. 

Tak hanya itu, lanjut Susilo, setiap tahun ada beberapa warga yang mengadakan syukuran di area makam karena hajat mereka terpenuhi. Ada yang menyembelih kambing dan langsung dimasak di tempat tersebut. 

"Biasanya syukuran karena hajatnya telah tercapai. Setelah daging kambingnya dimasak, dibagikan dan dimakan bersama," ujarnya. (*)

Editor : Arif F

Follow Berita iNews Muria di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut