JAKARTA,iNewsMuria.id-.COM-FinTech peer to peer (P2P) lending di Februari 2023, mencatatkan outstanding
pembiayaan yang tumbuh 44,62 persen yoy dan mencapai Rp50,09 triliun (Januari 2023: Rp51,03 triliun atau sebesar 63,47 persen yoy).
Pertumbuhan pinjaman online (pinjol) yang mencapai 44,62 persen itu tentu saja jauh di atas pembiayaan yang disalurkan perbankan yang hanya tetcatat 10,62 persen.
"Dan untuk tingkat risiko kredit secara agregat atau TWP90 (pinjol) menurun dari 2,75 persen menjadi 2,69 persen," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, dalan konferensi pers daring, Senin (3/4/2023).
Selain FinTech peer to peer (P2P) lending di Februari atau pinjaman online (pinjol), sektor IKNB (industri keuangan nonbank) lainnya yang mengalami pertumbuhan adalah asuransi. Menurut Ogi Prastomiyono, pendapatan premi sektor asuransi mengalami kenaikan signifikan.
Per Februari 2023 pendapatan premi asuransi komersial mencapai Rp54,11 triliun
atau tumbuh 9,88 persen yoy (Januari 2023: 5,22 persen yoy). Lonjakan didorong premi asuransi umum dan reasuransi yang tumbuh
27,56 persen yoy di Februari 2023 dan mencapai Rp23,79 triliun.
Perkembangan premi asuransi jiwa juga semakin membaik, per Februari 2023 premi hanya terkontraksi tipis sebesar 0,90 persen yoy (Januari 2023: -5,25 persen yoy), dengan nilai sebesar Rp30,33 triliun.
Nilai outstanding piutang pembiayaan di Februari 2023 tercatat sebesar Rp428,42
triliun atau tumbuh 15,28 persen yoy (Januari 2023: 14,57 persen yoy). Kenaikan ini utamanya didorong pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh 32,76 persen yoy dan 19,93 persen yoy.
"Untuk sektor dana pensiun tercatat mengalami pertumbuhan aset 4,60 persen yoy (Januari 2023: 5,48 persen yoy), dengan nilai aset mencapai Rp347,89 triliun," kata Ogi.
Sementara itu, permodalan di sektor IKNB terjaga dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum dan reasuransi mencatatkan Risk Based Capital (RBC) sebesar 478,21 persen dan 320,81 persen (Januari 2023: 474,04 persen dan 319,51 persen).
Editor : Langgeng Widodo