MURIA.iNews.id-PSS Sleman mendukung sepenuhnya upaya reformasi dan evaluasi sepak bola nasional setelah terjadi tragedi Kanjuruhan. PSS Sleman pun menyambut baik proses percepatan Kongres Luar Biasa / KLB PSSI pada 2023 mendatang.
PSSI telah mengumumkan akan menyelenggarakan KLB. Keputusan penyelenggaraan KLB berujung pada pencarian pemimpin baru federasi sepak bola untuk menggantikan Muhamad Iriawan.
Belum diketahui siapa yang akan menjadi suksesor Iwan Bule, sapaannya. Beberapa kandidat memang sudah muncul. Termasuk sosok Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo yang saat ini mengelola klub Liga 1, Persis Solo.
Namun PSS, sebagai salah satu voters PSSI, lebih menekankan pada upaya pembaruan atau bahkan reformasi dari sepak bola nasional.
Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) yang menaungi klub PSS, Antonius Rumadi, menuturkan pihaknya menyambut baik dan mendukung penuh langkah percepatan KLB PSSI.
"Kami mendukung upaya yang dilakukan PSSI melakukan percepatan KLB. Hal ini sesuai dengan sikap kami dalam pernyataan sebelumnya mengenai reformasi dan evaluasi sepak bola Indonesia," ujar Rumadi di Sleman, Minggu (6/11/2022).
"PSS juga menghormati hasil keputusan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan mendukung penuh tim transformasi sepak bola Indonesia," kata dia lagi.
Mengenai proses investigasi tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan suporter meninggal, Rumadi menuturkan PSS mendukung segala proses hukum yang berlaku.
"Proses hukum yang terus berjalan saat ini akan selalu kami dukung. Terlebih mengenai penetapan tersangka agar bisa diproses secara hukum atas tragedi Kanjuruhan," tuturnya.
Menurut Rumadi tragedi kemanusiaan usai pertandingan Liga 1, Arema FC melawan Persebaya Surabaya menjadi pelajaraan sangat berharga bagi siapa pun. Termasuk penanganan kerumunan di stadion yang menjadi perhatian penting PSS. Manajemen PT PSS juga sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terutama panitia pelaksana pertandingan mengenai hal tersebut.
"PSS sudah melakukan audiensi kepada beberapa pihak mengenai penanganan kerumunan di stadion Maguwoharjo. Kami sudah berdiskusi bersama panpel pertandingan dan ada beberapa poin penting yang menjadi perhatian kami. Bila poin-poin tersebut bisa terlaksana, tragedi Kanjuruhan tidak akan terulang," kata dia.
Tragedi Kanjuruhan menjadikan kompetisi di berbagai level dihentikan untuk sementara waktu. Belum ada kepastian apakah kompetisi musim ini akan dilanjutkan atau tidak. Meski demikian, PSS tetap menjalani latihan dan uji coba. Bahkan PSS Sleman mengagendakan uji coba setiap pekan.
"Kami agendakan uji coba untuk melihat bagaimana perkembangan pemain tiap pekan baik secara individu maupun tim. Program itu tetap berlanjut apakah kami menghadapi Liga 3, Liga 2, atau Liga 1," kata pelatih Seto Nurdiyantoro.
Terakhir, PSS beruji coba melawan klub Liga 2 Nusantara United di Boyolali. Ini merupakan uji coba pertama PSS di luar Sleman. Sebelumnya, PSS selalu beruji coba di kandang sendiri. Termasuk saat mereka mengalahkan 757 Kepri Jaya FC 4-2.(*)
Editor : Langgeng Widodo