JEPARA, iNewsMuria.id – Bupati Jepara Witiarso Utomo kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa, kali ini di Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, bertempat di kawasan BBC Park Muryolobo, Selasa (18/11/2025).
Sebelum "Ngantor Desa" Bupati memborong berbagai produk UMKM khas Desa Muryolobo dan sekitarnya seperti telur puyuh dan susu kambing etawa.
Bupati dan rombongan juga mengelilingi kawasan BBC Park yang mayoritas berupa kebun aneka buah mulai dari durian, mangga, nangka, jambu dan lainnya. Selain itu, juga ada wahana kolam renang anak lengkap dengan mandi busa.
Bupati Witiarso Utomo menegaskan fokus pemerintah kabupaten untuk memperkuat sektor pariwisata beserta kualitas SDM di wilayah Nalumsari.
“Hari ini kita ngantor di Muryolobo. Kita fokus di wisata, baik alam maupun karya seni gebyok yang ada di Nalumsari,” ujar Bupati Witiarso.
Ia menyampaikan peningkatan SDM menjadi bagian penting agar masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari pengembangan potensi wisata. Bentuk pelatihan maupun pendampingan akan diserahkan kepada kepala desa dan PIC tiap wilayah. Namun, ia menekankan agar pendampingan dilakukan secara berkelanjutan.
“Kalau pelatihan hanya satu minggu pasti hilang. Tapi kalau sepanjang tahun, mudah-mudahan bisa menjadi bentuk perhatian pemkab kepada masyarakat Nalumsari,” imbuhnya.
Dari total 15 desa di Nalumsari, pemerintah menargetkan penggarapan serius pada 7 desa yang memiliki potensi wisata unggulan. Pengembangan ini mencakup wisata alam, produk UMKM khas, hingga seni ukir yang menjadi keunggulan Jepara.
PIC Nalumsari, Edy Sudjatmiko, menjelaskan bahwa Gebyok menjadi identitas utama yang ditawarkan sebagai daya tarik wisata dan UMKM antar desa.
“Gebyok ini tidak semua kabupaten punya. Bahkan di Jepara, pusatnya ada di Nalumsari, khususnya empat desa yakni Belimbing, Gemiring Lor, Gemiring Kidul, dan Jatisari,” ungkapnya.
Selain gebyok, pengembangan juga meliputi produk unggulan lainnya seperti kluwek, susu etawa, hingga rencana produksi alat terbangan. Semua potensi itu akan dihubungkan dalam satu jalur yang mendukung kawasan wisata seperti BBC Park dan Sreni, sebagai wisata alam dan edukasi.
Dalam perencanaan jangka panjang, wilayah timur Jepara akan dikembangkan sebagai destinasi edukasi alam, UMKM, dan wisata keluarga. Wisatawan dapat menikmati variasi pohon, buah-buahan, aktivitas bermain, hingga mengenal proses produksi UMKM khas daerah.
Program ini akan mulai dirilis pada tahun 2026, ditandai dengan persiapan lahan dan pembangunan shelter pertama dan kedua. Desa Tunggul Pandean telah menyiapkan lahan sekitar 1,4 hektare sebagai titik awal pembangunan.
“Target launching awal 2027, sehingga SDM desa sadar wisata sudah harus siap semua,” jelas Edy yang juga Kepala Diskarpus Jepara ini.
Dengan kunjungan ribuan wisatawan setiap bulan ke BBC Park, Pemkab Jepara optimistis kawasan wisata Nalumsari dapat menjadi magnet baru, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Jepara hampir seperti Bali, di samping wisatawan lokal juga ada wisman,” pungkas Edy.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun gebyok berakar dari rumah adat Kudus, namun para perajinnya justru berasal dari Jepara yang memiliki kemampuan mengukir jauh lebih baik.
"Ini menjadi nilai tambah bagi UMKM dan industri kreatif di Nalumsari,* tandasnya. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait
