Antisipasi Kebakaran di Lokasi Agroforestry Tebu, Ini Yang Dilakukan Perhutani KPH Purwodadi

Arif Fajar
Antisipasi kebakaran, Perhutani KPH Purwodadi lakukan patroli gabungan di lahan agroforestry tebu di RPH Jangglengan, BKPH Jatipohon, Grobogan. (dok.Perhutani KPH Purwodadi)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Areal agroforestry tebu seluas 7,2 hektare di petak 87 B-1 RPH Jangglengan, BKPH Jatipohon, Grobogan yang masuk kawasan Perhutani KPH Purwodadi rawan kebakaran. 

Sehingga menurut Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan melalui Kepala BKPH Jatipohon, Tutut Sugianto dalam keterangan tertulis Rabu (10/9/2025) pihaknya rutin menggelar patroli.

Bahkan beberapa kali melakukan patroli gabungan dengan sejumlah pihak, selain antisipasi kebakaran lahan agroforestry tebu, juga untuk pengamanan aset di lokasi itu.

Seperti patroli gabungan yang melibatkan Kepala RPH (KRPH) Jangglengan, KRPH Tegalsumur, KRPH Sengker, KRPH Sinawah, Pelaksana Harian KRPH Randukuning di wilayah BKPH Jatipohon.

Kegiatan tersebut juga melibatkan tenaga kerja dari masyarakat sekitar hutan yang menjadi penggarap lahan tebu guna pemeliharaan tanaman. 

Hal itu menjadi bentuk sinergi antara Perhutani dan Koperasi Produsen Warga Perhutani (KWPHT) dalam menjaga keberlangsungan program agroforestry tebu dengan pola kemitraan.

“Patroli gabungan merupakan upaya menjaga keamanan lahan tebu dari risiko kebakaran yang menjadi ancaman serius maupun pencurian,” terang Tutut. 

Dengan melibatkan masyarakat sebagai penggarapa lahan, diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan berbasis agroforestry.

Sementara itu, KRPH Jangglengan, Radik Saputro, menjelaskan bahwa lokasi agroforestry tebu di petak 87 B-1 ini memiliki potensi produktivitas yang baik sehingga perlu dijaga secara intensif.

“Kami terus melakukan pemantauan lapangan, memastikan tidak ada aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Selain itu, patroli ini juga menjadi ajang edukasi bagi para penggarap,” jelasnya.

Salah satu warga sekitar kawasan hutan yang menjadi penggarap, Sutrisno, bersyukur karena dirinya bersama warga lainnya dapat terlibat dalam patroli tersebut.

“Kami sebagai masyarakat sangat terbantu dengan adanya program kemitraan tebu ini. Selain menambah penghasilan, kami juga merasa ikut memiliki tanggung jawab menjaga lahan,” tuturnya.

Program agroforestry tebu yang digarap melalui skema kemitraan ini merupakan salah satu strategi Perhutani untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan hutan secara produktif dan berkelanjutan. (*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network