GROBOGAN,iNewsMuria.id – Sendang Wangi merupakan sumber air belerang terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Uniknya, kendati Sendang Wangi yang berada di lahan Perhutani KPH Purwodadi, airnya tidak panas namun dingin dan jernih serta tercium bau wangi dan dipercaya mampu menyembuhkan penyakit.
Banyak warga yang datang ke lokasi wisata Sendang Wangi tersebut karena meyakini jika mandi atau membasuh anggota badan akan menyembuhkan sakit kulit yang diidapnya.
Selain warna air yang kebiru-biruan, banyaknya pohon di sekitar mata air belerang ini menjadikan tempat tersebut rindang dan nyaman, sehingga pengunjung betah.
Tak hanya sebagai objek wisata di kawasan hutan, Sendang Wangi juga sering dijadikan lokasi kegiatan tradisi oleh masyarakat. Salah satunya shodakohan di punden Sendang Wangi di bulan Suro.
Administratur Perhutani KPH Purwodadi, melalui Kepala BKPH Bandung, Sri Purwanto dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025) menjelang shodakohan dilakukan bersih-bersih di lokasi tersebut.
“Shodakohan di bulan Asyura (Suro) rencana dilaksanakan pada malam Jumat Legi atau tepatnya Kamis (17/7/2025) malam,” jelasnya.
Kegiatan bersih-bersih Sendang Wangi oleh Perhutani bersama LMDH menjelang tradisi shodakohan bulan Suro. (dok.Humas KPH Purwodadi)
Untuk itu, jajaran Perhutani KPH Purwodadi melalui BKPH Bandung bersama LMDH Sendang Wangi Agung, Desa Sumberagung menggelar kegiatan bersih-bersih Sendang Wangi.
Dikatakan Purwoanto, bersih-bersih sendang merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan sebagai bentuk komitmen pelestarian lingkungan dan penghormatan terhadap adat lokal.
“Kegiatan bersih-bersih ini rutin dilaksanakan setiap bulan Syura sebagai bagian dari tradisi turun-temurun masyarakat,” jelasnya.
Pembersihan juga berperan penting dalam menjaga kelestarian sumber mata air, karena sedimentasi atau penumpukan sampah organik dapat menghambat aliran air.
Menurut Ketua LMDH Sendang Wangi Agung, Agus Susilo, kehadiran Perhutani dan LMDH dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi dalam membangun ekowisata berbasis masyarakat.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait