GROBOGAN,iNewsMuria.id – PT KAI Daop 4 Semarang terus berkomitmen menjaga keselamatan perjalanan kereta api dengan rutin melakukan pemeriksaan infrastruktur perkeretaapian.
Keterangan dari Humas Daop 4 Semarang Jumat (23/5/2025), pemeriksaana khusus untuk Daerah Pantauan Khusus, yaitu titik-titik rawan yang berpotensi gangguan atas keselamatan operasional kereta api.
Pemeriksaan lintas di wilayah timur, mencakup petak jalan antara Stasiun Gambringan-Jambon, Stasiun Kradenan, serta petak jalan antara Stasiun Doplang-Randublatung.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Daop 4 Semarang beserta jajaran manajemen, didampingi tim Quality Control (QC), dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) terkait.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan sarana evaluasi teknis yang menyeluruh terhadap kondisi prasarana dan kesiapan personel.
Menurut Franoto, untuk petak jalan di Kabupaten Grobogan ada empat lokasi jalur kereta api yang selama ini rawan gangguan berupa banjir.
“Jalur Gubug-Karangjati, Gambringan-Jambon, Tegowanu-Gubug dan Brumbung-Kedungjati selama ini rawan banjir juga menjadi fokus PT KAI,” jelas Franoto.
Sedang secara umum, lanjutnya, di wilayah kerja Daop 4 Semarang, terdapat 20 titik Dapsus (Daerah Pantauan Khusus) yang terus menjadi fokus pemantauan intensif.
Titik-titik rawan tersebut disampaikan Franoto, yaitu 1 titik rawan longsor di wilayah Blora, 3 titik rawan tanah labil di wilayah Grobogan dan Blora, 1 jembatan rawan di wilayah Grobogan.
“Serta 15 titik rawan banjir yang tersebar di Tegal, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, dan Grobogan,” tutur Franoto.
Untuk mengantisipasi potensi gangguan pada titik-titik tersebut, KAI Daop 4 Semarang menyiagakan petugas selama 24 jam penuh. Mereka dilengkapi dengan peralatan pantau serta instruksi penanganan cepat.
PT KAI tambah Franoto, mengedepankan prinsip mitigasi risiko. Jadi, tidak hanya merespons gangguan, tapi juga mengantisipasi dan mempersiapkan langkah teknis sebelum potensi gangguan berkembang menjadi masalah nyata.
“Pemeriksaan lintas seperti ini dilakukan secara berkala, baik melalui inspeksi langsung oleh manajemen maupun pemantauan harian oleh petugas lapangan,” ujar Franoto.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait