Belajar Melembutkan Hati Dengan Santunan Anak Yatim Piatu dan Duafa di Masjid Darul Muttaqin Sambak

Arif Fajar
Silaturahmi bersama anak yatim piatu dan dhuafa dilaksanakan di Masjid Darul Muttaqin Perumahan Sambak, Sambak Indah, Kelurahan Danyang, Purwodadi, Rabu (26/3/2025). (Arif Fajar)

GROBOGAN,iNewsMuria.id - Di penghujung bulan Ramadan, Rabu (26/3/2025) sore, suasana Masjid Darul Muttaqin Perumahan Sambak, Sambak Indah, Kelurahan Danyang, Purwodadi, sedikit berbeda.

Ada banner besar di bagian depan yang biasanya digunakan untuk imam dan khatib. Ternyata sore itu, ada kegiatan sosial, bertajuk Silaturahmi Bersama Anak Yatim Piatu dan Dhuafa.

"Belajar melembutkan hati, bersilaturahmi dengan anak yatim piatu dan dhuafa," menjadi tema kegiatan santunan anak yatim piatu dan dhuafa di lingkungan masjid Darul Muttaqin.

Terlihat puluhan anak yatim piatu dan dhuafa duduk dengan rapi di barisan depan. Sementara tokoh masyarakat, tokoh agama, sesepuh masjid KH Abdul Malik Setoyan, para khatib,  dan warga sekitar.

Kegiatan diawali dengan zikir tahlil dipimpin KH Nurkolis, kemudian dilanjutkan dengan santunan, tausyiah oleh Moh Syafii Nur, doa dipimpin KH Abdul Malik Setoyan dan diakhiri dengan buka bersama.

Menurut Ketua PKM Masjid Darul Muttaqin H Budiyono kegiatan santunan tersebut sudah berjalan sejak 2024. Sehingga sudah 21 tahun kegiatan tersebut berlangsung setiap menjelang Lebaran.

Dikatakan Budiyono ada 53 orang penerima santunan dengan besaran santunan masing-masing Rp800.000. Anak yatim piatu yang menerima paling besar adalah siswa SMP.

"Memang secara jumlah penerima berkurang dibandingkan tahun lalu. Namun besarannya bertambah. Kami berterima kasih kepada para donatur," jelasnya.


Santunan anak yatim piatu dan dhuafa dilaksanakan di Masjid Darul Muttaqin Perumahan Sambak, Purwodadi, Rabu (26/3/2025). (Arif Fajar)

 

Sementara Ketua Panitia Merdeka Agus Winarso mengatakan, santunan tersebut berasal dari donasi warga sekitar Masjid Darul Muttaqin total sebesar Rp53.420.000.

"Selain santunan untuk 53 orang masing-masing Rp800.000, juga untuk membantu sembako dua panti asuhan, selebihnya untuk konsumsi dan kebutuhan lainnya," jelasnya.

Sedangkan KH Moh Syafii Nur dari Pengadilan Agama Purwodadi dalam tausyiahnya menyampaikan, bahwa anak-anak saat ini harus dibentengi dengan ilmu agama, mengingat gempuran teknologi sekarang ini.

"Di tempat kerja saya, dalam satu tahun ada 900 dispensasi nikah. Mereka yang berusia di bawah 19 tahun sebagian besar karena hamil duluan akhirnya menikah muda. Ini jelas memprihatinkan," ujarnya.

Untuk itu dirinya mengajak jamaah, tokoh masyarakat dan tokoh agam untuk bersama-sama melindungi generasi muda, dengan membekali ilmu agama sejak dini.(*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network