Ramah Investasi, Pengusaha Dukung Rencana Pembangunan Pelabuhan Ekspor di Jepara

Muhammad olies
Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Forkompinda saat dialog dengan kalangan pengusaha yang digelar di Pendopo Kabupaten Jepara, Rabu (12/3/2025) petang. (Foto Ist)

JEPARA, iNewsMuria.id- Pengusaha di Kabupaten Jepara mendukung rencana pembangunan pelabuhan ekspor di Kota Ukir. Selain untuk menekan biaya produksi, keberadaan pelabuhan ekspor ini juga diyakini akan menggairahkan iklim investasi di Jepara.

Hal itu disampaikan oleh Reza Wisnuwardhana, perwakilan PT Wanxinda Travel Goods di sela-sela kegiatan dialog antara Bupati Jepara Witiarso Utomo, Forkompinda dan para pengusaha di Pendopo Kabupaten Jepara, Rabu (15/3/2025) petang.

Menurut Reza, keberadaan pelabuhan berskala internasional itu akan membawa berbagai dampak positif untuk dunia usaha. Oleh karena itu, pihaknya mendukung rencana pelabuhan ekspor tersebut.

"Sangat mendukung. Infrastruktur juga ikut bagus karena itu bagian tak terpisahkan. Itu menjadi daya tarik untuk investor," kata perwakilan perusahaan yang berlokasi di Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan ini.

Sejumlah hal lain juga mengemuka saat dialog antara Bupati Witiarso Utomo dan kalangan pengusaha itu. Mulai dari persoalan infrastruktur jalan hingga UMK atau UMSK di Kabupaten Jepara.

Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan lahan yang menjadi bakal calon pembangunan pelabuhan itu berada di Balong Kecamatan Kembang. 
Luasnya 900 hektare yang merupakan lahan milik Perhutani dan PTPN IX. 

Balong dipilih sebagai calon lokasi karena lautnya dalam dan stabil. Sehingga kapal ekspor impor leluasa beraktivitas di pelabuhan itu.

Pemkab Jepara, kata Wiwit membuka tangan lebar-lebar jika ada investor yang ingin menggarap pelabuhan ekspor tersebut. 

Pelabuhan ekspor itu diproyeksikan bisa melayani empat kabupaten, yakni Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang. 

"Kalau pelabuhan dibangun maka pelaku usaha akan lebih nyaman karena nanti ada kawasan industri yang terhubung langsung dengan pelabuhan. Jadi mari kita kolaborasi," ujarnya.

Saat ini, Jepara sudah menyandang status sebagai kota perdagangan dunia. Hal ini lantaran ekspor mebel, furniture dan ukir Jepara sudah menembus 160 an negara di dunia. 

Tiap tahun nilai ekspor produk asal Jepara mencapai ratusan juta USD, yang didominasi produk berbahan dasar kayu.

Pada 2023 misalnya, nilai ekspor Jepara mencapai 659,2 juta USD. Khusus mebel, furniture dan ukiran sebesar 319,1 juta USD.

Di hadapan para pengusaha itu, Wiwit menegaskan komitmennya untuk menjadikan Jepara sebagai daerah terbaik untuk investasi di Jateng.

Pihaknya juga akan terus bersinergi dengan Pemprov Jateng maupun pemerintah pusat agar iklim investasi di Jepara terus menggeliat.

Salah satu yang menjadi prioritas untuk mendukung iklim investasi adalah soal infrastruktur. Untuk kawasan Jepara utara dalam waktu dekat infrastruktur jalan akan lebih mulus seiring kucuran dana Rp 30 miliar dari Pemprov Jateng.

"Untuk kawasan Jepara selatan juga kita prioritaskan. Saya sudah komunikasi dengan Gubernur Jateng agar jalan di sana yang kurang lebar bisa dilebarkan. Jadi akses untuk pekerja hingga hilir mudik kendaraan industri bisa lebih lancar," 

"Intinya kami ingin menjadikan Jepara sebagai daerah investasi terbaik di Jateng. Dan itu butuh partisipasi berbagai kalangan termasuk para pengusaha," tandasnya. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network