JAKARTA, iNewsMuria - Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam transisi energi bersih dengan kembali menggelar Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 (GHES 2025). Ajang internasional ini akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 15-17 April 2025.
Sebagai langkah awal, Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema "Regulasi Perizinan dan Pemanfaatan Hidrogen pada Sektor Industri, Transportasi, dan Pembangkit" di Gedung Direktorat Jenderal EBTKE, Jakarta Pusat. Forum ini merupakan bagian dari rangkaian acara Road to GHES 2025.
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) memberikan dukungan terhadap kegiatan ini yang merupakan upaya untuk menciptakan ekosistem hidrogen nasional yang kuat.
"Hidrogen semakin diakui sebagai solusi utama dalam transisi energi," ujar Muhammad Alhaqurahman Isa, Head of Hydrogen & Coordinator of Business Services and Supervision of New Renewable Energy, Kementerian ESDM, dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).
Alhaqurahman, atau yang bisa disapa Haqi menambahkan, di berbagai negara telah mengembangkan regulasi dan kebijakan untuk mendukung pemanfaatan hidrogen. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pengembangan ekosistem hidrogen, terutama dalam aspek regulasi dan perizinan.
"Regulasi dan perizinan adalah faktor kunci dalam percepatan adopsi teknologi hidrogen," kata Haqi.
Regulasi terkait hidrogen di Indonesia masih dalam tahap pengembangan, mencakup perizinan produksi, transportasi, penyimpanan, dan pemanfaatan. FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam regulasi hidrogen.
"Kami berharap hasil diskusi ini dapat menjadi masukan bagi perumusan kebijakan nasional terkait hidrogen," imbuh Haqi.
Menurut dia, kebijakan yang tepat akan mendukung pemanfaatan hidrogen secara optimal. Berkaitan dengan itu, GHES 2025 diharapkan menjadi platform penting untuk mempercepat adopsi hidrogen di Indonesia. Ajang ini akan mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan.
Editor : Langgeng Widodo