Komisi VIII DPR Dorong Penguatan Baznas: Potensi Zakat Rp400 T, Bisa Percepat Pengentasan Kemiskinan
JEPARA, iNewsMuria.id- Komisi VIII DPR RI mendorong penguatan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Penguatan kelembagaan ini dinilai penting seiring besarnya potensi zakat yang diperkirakan bisa mencapai Rp400 triliun dalam setahun.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H Abdul Wachid saat kegiatan Peluncuran Progam Balai Ternak Baznas Berkah Barokah Farm yang digelar di Astana Hinggil Desa Somosari Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara, Jumat (21/2/2025).
Balai ternak domba dan kambing ini merupakan hasil kolaborasi antara BAZNAS RI, BAZNAS Kabupaten Jepara dan Yayasan Chamim Abdul Rasyid. Balai ternak dengan jumlah penerima manfaat 15 orang yang tergabung dalam Kelompok Ternak Berkah Barokah Farm ini merupakan yang ke-39 dari 43 Balai Ternak BAZNAS yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Baznas RI Profesor Noor Ahmad, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji, Bupati Jepara Witiarso Utomo yang diwakili oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Agus Bambang Lelono, Ketua Baznas Jepara Sholih dan elemen lainnya.
Abdul Wachid mengatakan saat ini zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang bisa dikumpulkan Baznas dalam setahun sekitar Rp 50 triliun. Padahal berdasar hitungan Komisi VIII yang merupakan mitra kerja Baznas, potensinya bisa tembus hingga Rp300 triliun - Rp 400 triliun.
Menurutnya, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan agar potensi zakat yang besarnya ratusan triliun itu bisa digapai. Salah satunya revisi Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. UU ini juga mengatur soal BAZNAS.
Selain itu, penggalian zakat juga harus melibatkan kalangan perusahaan. Selama ini, zakat dari korporasi di Indonesia belum disentuh dengan maksimal.
"Revisi UU Pengelolaan Zakat itu menjadi pintu untuk penguatan Baznas. Korporasi juga harus dilibatkan dalam urusan zakat ini," kata wakil rakyat asal Partai Gerindra ini.
Menurutnya, jika optimalisasi zakat ini bisa dilakukan maka akan berkontribusi dalam upaya pengentasan kemiskinan yang memang menjadi salah satu progam prioritas pemerintahan Prabowo Subianto.
Abdul Wachid menyebut anggaran Kementrian Sosial yang besarnya Rp 76 triliun tidak cukup untuk pengentasan kemiskinan. Sejauh ini, anggaran itu tidak bisa sepenuhnya menyentuh warga miskin di Indonesia.
Oleh karena itu, optimalisasi zakat memang harus dilakukan untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
"Kita akan sampaikan ke Presiden RI. Kalau bisa terkumpul Rp400 triliun pasti dampak positifnya luar biasa," ujar legislator asal Jepara ini.
Sementara itu, Ketua Baznas RI Noor Ahmad mengapresiasi inisiatif Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI. Jajarannya memang berkomitmen melakukan berbagai upaya pengentasan kemiskinan.
Tak hanya itu, Baznas juga siap mendukung progam makan bergizi gratis yang menjadi progam andalan pemerintahan Prabowo - Gibran.
"Baznas sangat siap kalau dilibatkan. Kita punya banyak balai ternak kambing, ada juga sapi bahkan ikan," ujarnya.
Menurutnya, Baznas akan memperbanyak balai ternak kambing, sapi atau ikan. Tahun ini, pihaknya menargetkan ada sekitar 100 balai ternak di seluruh Indonesia.
Noor Ahmad menegaskan ada banyak manfaat dari balai ternak. Mulai dari membangkitkan kekuatan desa, membuka lapangan kerja, memperkuat kerukunan, hingga mendorong kreativitas warga.
"Progam ini mendukung progam ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Baznas akan selalui selaras dengan progam Astacita Presiden Prabowo Subianto," tandasnya. (*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait