Ada 39 Desa di Grobogan Bakal Jadi Lokasi Penyelidikan Kandungan Lithium Oleh Kementerian ESDM

Arif Fajar
Bledug Kuwu, di Kabupaten Grobogan. (Antara)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Ada 39 desa di lima kecamatan di Kabupaten Grobogan bakal jadi lokasi penyelidikan umum kandungan lithium oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Hal itu terungkap saat Sosialisasi Rencana Kegiatan Penyelidikan Umum Lithium dengan Metode Geologi, Geokumia dan Geofisika yang digelar Kementerian ESDM di ruang Pangripta Bappeda Grobogan, Kamis (24/10/2024).

Penyelidikan umum dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu merupakan tindak lanjut dari studi lithium brine pada 2023 di wilayah Bledug Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah.

Adapun 39 yang bakal jadi pilot project penyelidikan geologi, geokimia dan geofisika yang dilakukan tim ESDM sejak 28 Oktober – 7 Desember 2024 berada di Kecamatan Kradenan, Wirosari, Gabus, Ngaringan dan Pulokulon.

Rencanya Tim ESDM akan melakukan survei geofisika dengan memasang alat gravity dan magnetic, magnetotelluric, IP resistivity dan self potential dan passive seismic mulai pekan depan.

Sedangkan titik lokasi sudah dipetakan, jumlah sebarannya juga berbeda-beda pada setiap alat. Titik lokasi survei geofisika bisa jadi berubah sesuai temuan di lapangan.

Mengenai kandungan mineral di Grobogan menurut Ahli Geologi dari Divisi Mineral Badan Geologi Kementerian ESDM, Agatha Vanesa, termasuk golongan mineral kritis

Maksud dari golongan mineral kritis, dijelaskan Agatha Vanesa, adalah mineral yang mempunyai kegunaan penting untuk perekonomian nasional dan pertahanan keamanan negara.

Agatha Vanesa mengatakan, bahwa pada akhir 2023, tim melakukan penelitian awal di Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Crewek dan Desa Jono. Hasilnya di Bledug Kuwu dan Cangkring ada kandungan litihium cukup tinggi. 

"Hasil penelitian awal, di Bledug Kuwu kandungan Li (lithium) mulai 103-1110 PPM (Part Per Million). Bledug Cangkring 21-612 PPM, Crewek 26-27 PPM, untuk Jono belum bisa dianalisis," jelasnya.

Terlebih lanjut Agathe Vanesa, air asin dalam tambang garam tersebut memilki kandungan lithiummencapai 1.000 PPM. Di mana ketika garamnya sudah diambil kandungan lithiumnya bisa tinggi.

“Kegunaan Lithium seperti untuk EV Battery mobil listrik serta untuk baterai ponsel. Di Indonesia komoditas lithium ini masih jarang dan belum tertintegrasi,” kata Vanesa. (*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network