GROBOGAN,iNewsMuria.id - Timnas U-23 berlaga melawan Guinea untuk memperebutkan tiket menuju Olimpiade Paris. Dalam laga tersebut Garuda Muda belum beruntung karena kalah 0-1.
Hal itu pun mengundang sejumlah komentar dari berbagai kalangan. Termasuk salah satu ulama dari Sleman, Yogyakata, yakni Miftah Maulana Habiburahman, yang akrab disapa Gus Miftah.
Saat nonton bareng (nobar) bersama Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan di Polsek Geyer yang digelar Polres Grobogan dengan tema Nobar Kamtibmas.
Seusai laga berakhir, Gus Miftah mengatakan Timnas Indonesia bukan kalah, namun belum beruntung. Anak bangsa harus optimis dan jangan selalu melihat kekurangan tapi dilihat dari kelebihan.
“Apapun hasilnya, prestasi timnas Garuda Muda lebih baik dan meningkat dari sebelumnya,” jelas Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, salah satu nilai positif dari Nobar Kamtibmas yang diselenggarakan Polres Grobogan tersebut adalah kecintaan masyarakat melalui sepak bola semakin meningkat.
“Upaya apapun dalam mencintai bangsa ini perlu kita tingkatkan termasuk salah satunya olahraga,” tutur Gus Miftah.
Awal pertandingan Kapolres Grobogan dengan pejabat utama Polres Grobogan yang mengenakan kostum Timnas, bersemangat memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia U-23.
Namun ketika Timnas Indonesia U-23 tertinggal satu gol melalui titik pinalti, penonton yang hadir dalam acara nobar itu pun sontak terdiam.
Meski begitu, Timnas Indonesia U-23 terus berupaya mengejar ketertinggalan sehingga membuat Kapolres Grobogan, Gus Miftah dan penonton kembali bersemangat mendukung Garuda Muda.
Kendati demikian hingga pertandingan berakhir, Garuda Muda tak mampu membalas ketertinggalan, hingga harus mengakui keunggulan timnas Guinea dengan skor akhir 0-1. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait