KUDUS, iNews.id – Dalam rangka peningkatan kompetensi guru RA yang profesional, Pengurus Daerah IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Atfal) Kabupaten Kudus mengadakan workshop berjudul ”Teknik Origami Berkarakter dan Eduwisata”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Eduwisata Mawaddah Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo.
Kegiatan yang digawangi IGRA itu dilangsungkan selama dua hari, yakni 3-4 Februari 2022 dan diikuti oleh seluruh anggota IGRA Kabupaten Kudus yang berjumlah 708 pendidik.
Ketua PD IGRA Kab Kudus, Amalina Chusni mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai sarana silaturahim untuk menguatkan ukhuwah islamiyah guru RA yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama, yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Dikatakan Chusni, sengaja Al Mawaddah dipilih untuk memberikan suasana yang menyenangkan. Karena itu, setelah pelatihan Teknik Origami bersama Torto dilanjutkan jalan-jalan ke kebun Qur’an, panahan, area kolam renang, terapi ikan dan selfi di kawasan eduwisata.
”kami juga menggelar lomba foto kreatif di kawasan eduwisata. Jika guru kreatif dan cerdas, maka anak akan berkualitas," tutur dia.
Nampak hadir dalam acara pembukaan, antara lain Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, H. Suhadi, Kasi Pendidikan Madrasah, Hj. Salma Munawwaroh, Ketua Pokjawas, H. Sulebi, juga Dik RA, H. Ahmad Atiq.
Dalam sambutannya, H. Suhadi memberikan apresiasi acara IGRA untuk meningkatkan kompetensi guru RA yang profesional. Menurutnya, untuk memenuhi guru profesional dibutuhkan kualifikasi pendidikan dan kompetensi guru meliputi kepribadian, paedagogik, sosial dan sebagainya.
Keberhasilan pendidikan itu ditentukan oleh beberapa faktor, seperti lingkungan, sarpras, value (nilai), kurikulum dan sebagainya. "Tapi yang paling penting adalah Gurunya," ucapnya.
"Dalam hal ini, maka guru RA dituntut kreatif mengembangkan metode dan model pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak, termasuk melalui teknik Origami berkarakter," jelasnya.
Konsep eduwisata dikembangkan Pesantren entrepreneur Al Mawaddah dengan menggabungkan unsur ilmiah ditambah hiburan, simulasi, permainan, musik dengan didukung teknologi multimedia. Tujuannya, ketika dipraktikkan pada peserta didik, setelah mengikuti outing class, anak-anak menemukan cara belajar efektif dan menyenangkan lewat senam otak guna melejitkan potensi IQ, EQ dan SQ secara simultan, kreatif dan inovatif.
Tidak heran, dari tahun ke tahun, Mawaddah selalu meraih penghargaan di tingkat Nasional.
Menyambung hal tersebut, Direktur Eduwisata Al Mawaddah, Hj. Khadijah mengungkapkan berbagai prestasi yang pernah di ukir oleh Al Mawaddah, ”Alhamdulillah kami pernah dinobatkan sebagai pesantren entrepreneur Inspiratif tingkat Nasional. Di awal tahun 2022 ini, National Awarding Achievement Center memberikan penghargaan sebagai Best Education Quality Improvement Award 2022”, ungkapnya.
Editor : Achmad Fakhrudin
Artikel Terkait