JEPARA,iNewsMuria.id-Prevalensi stunting Kabupaten Jepara, menurut SSGI tahun 2022, adalah 18,2 persen, turun drastis dari tahun sebelumnya 25 persen (SSGI 2021).
Jumlah balita stunting di Jepara mengalami penurunan konsisten dari tahun ke tahun. Pada 2019, balita yang mengalami stunting 9.254 anak. Kemudian 2020 menjadi 7.333 balita, pada 2021 turun menjadi 7.257 balita, dan pada 2022 turun lagi menjadi 7.227 balita. Per Juli 2023, menurut e-PPGBM bayi stunting dan masih tersisa 5.353 balita.
Hal itu terungkap dalam peningkatan kapasitas yang diselenggaran Tim Penggerak PKK Jepara di Nava Hotel Tawangmangu Karanganyar, Senin (30/10/2023).
"Malam ini banyak membahas materi kolaborasi untuk sinergitas lebih baik sesuai tema," kata ketua Tim Penggerak PKK Jepara Eka Edy Supriyatna di sela acara. l
"Para peserta, sangat antusias. Sisipan materi motivasi dan banyak hal baru. Dengan mengajak peserta pastisipasi aktif, makin semangat."
Peningkatan kapasitas Tim Penggerak PKK Kab Jepara dan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Jepara ini, bekerjasama dengan Yant Subiyanto dari Cuat Consulting sebagai pembicara.
"Dipilihnya Tawangmangu sebagai tempat acara agar peserta merasa senang, dengan suasana berbeda dari keseharian di Jepara," kata Yant.
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta selaku Ketua Pembina PKK Kabupaten Jepara mengapresiasi kegiatan tersebut. Dalam sambutan, Edy mengajak untuk meningkatkan sinergitas tim yang baik untuk mewujudkan organisasi yang berkualitas dan bermanfaat.
Edy Supriyatna mengatakan, kegiatan tetsebut adalah salah satu upaya keras dalam memerangi stunting di Kabupaten Jepara, selain hal lain dalam program-program menyeluruh di PKK.
Mereka yang hadir bersemangat, setelah hampir setahun semua program berjalan terus tanpa henti sangat massive.
"Dan Oktober akhir ini kita ambil kesempatan untuk peningkatan kapasitas sebagai bentuk refreshing agar lebih fresh lagi."(*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait
