Pati Darurat Kekeringan, Hampir 80 Hektare Sawah Tidak Bercocok Tanam

Langgeng Widodo
Ilustrasi.

PATI,iNewsMuria.id-Pemkab Pati menetapkan status tanggap darurat kekeringan di kabupaten tersebut mulai 3 Oktober hingga 14 hari ke depan.

Hal itu diputuskan pada Rapat Tanggap Darurat Kekeringan di Ruang Joyo Kusumo, Selasa (3/10) yang dihadiri Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro beserta Dandim 0718/Pati, Polresta Pati, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati, juga Kepala OPD terkait.

Pj Bupati memaparkan, untuk pengiriman bantuan air bersih ke beberapa desa sudah dilaksanakan sampai saat ini tak hanya berasal dari Pemkab Pati saja. Beberapa elemen masyarakat, perusahaan swasta melalui program CSR maupun organisasi juga sudah mengirimkan bantuan air bersih.

Henggar menyebut, di Kabupaten Pati yang berpotensi kekurangan air bersih berjumlah 94 desa, serta yang sudah ditangani berjumlah 70 desa.

Makin hari kebutuhan ini semakin meningkat, kondisi ini perlu adanya penanganan. Serta, hampir 80-90 hektare sawah-sawah di Kabupaten Pati hampir tidak bercocok tanam.

"Kita perlu mengambil sikap, kaitannya dengan bagaimana tanggap darurat bencana ini dan banyak hal yang dapat kita lakukan," tegasnya.

Henggar mengungkapkan bantuan air bersih telah disalurkan ke 10 kecamatan. Dengan jumlah 561 tangki air sudah disalurkan melalui BPBD Pati. Kemudian, total yang terdampak berjumlah 109.660 jiwa yang terdata di BPBD Kabupaten Pati.

"Mulai Selasa, 3 Oktober hingga 14 hari ke depan ditetapkan sebagai gawat darurat kekeringan Kabupaten Pati. Kemudian Pemkab Pati juga melakukan droping bantuan pangan berjumlah 100 ton beras yang didistribusikan untuk masyarakat terdampak," jelas Henggar saat memimpin rapat.

Berdasarkan data dari BPBD Pati, kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Masyarakat sangat membutuhkan air. Seperti, kondisi airnya yang tinggal sedikit, dengan kedalaman satu meter.

Di beberapa tempat terdapat air namun ada rasa payau atau asin. Dengan adanya kondisi saat ini alokasi yang ada di BPBD Pati sudah tidak tersedia.

"Kekeringan di Kabupaten Pati ini mulai dari Juli puncaknya pada Agustus sampai sekarang. Dari kekeringan yang ada di Pati meliputi 10 wilayah kecamatan," tandasnya.

"Kemudian, mulai 31 Juli hingga 1 Oktober, distribusi air bersih dari BPBD Pati sekitar 561 tangki yang sudah distribusikan. Ini tidak menggunakan anggaran daerah murni dari CSR dan bantuan masyarakat," ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati, Martinus Budi Prasetyo.(*)

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network