Cegah Stunting, Ganjar Ingatkan Persiapan Pernikahan dan Kehamilan

Arif F
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak dialog remaja putri dan bidan dalam upaya cegah stunting, di Gedung Serba Guna Dewi Sri, Purwodadi, Grobogan, Selasa (23/5/2023). (Arif F)

GROBOGAN,iNewsMuria.id-Upaya mencegah stunting di Jawa Tengah terus dilakukan. Gubernur Ganjar Pranowo pun mengingatkan pentingnya mempersiapkan pernikahan dan kehamilan dengan baik. Remaja putri jangan sampai menikah dini.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menghadiri Tausiyah Kebangsaan Gerakan Semesta Mencegah Stunting Kabupaten Grobogan, di Gedung Serba Guna Dewi Sri, Kelurahan Danyang, Purwodadi, Selasa (23/5/2023).
 
Kegiatan itu dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Bupati Grobogan Sri Sumarni,  Wabup Bambang Pujiyanto, Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. 
 
"Sesuai arahan Pak Menko (Muhadjir Effendy) jika ditarik dari yang paling bawah, remaja putri jangan menikah dini. Remaja putri itu kalau tidak menikah dini, maka insya Allah akan mencegah adanya potensi stunting,"  kata Ganjar.
 
Tak hanya itu, Ganjar juga menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan para remaja putri. Salah satunya dengan memberikan vitamin penambah darah. Hingga berusia matang, menikah, hamil, melahirkan dan menyusui.Hal ini sudah dilakukan melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
 
"Begitu menikah, mesti diperhatikan betul laki-laki dan perempuan calon pengantinnya sehat dan usianya sudah cukup matang. Jadi tidak menikah muda sehingga program Jo Kawin Bocah akan berjalan. Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin mesti dilakukan,” katanya. 
 
Ganjar menuturkan, melalui Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, kondisi Kesehatan ibu dan bayi yang dikandung sangat diperhatikan. Ibu hamil dipastikan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Jika ibu hamil kurang gizi, akan segera dilakukan intervensi.
 
Ditambahkan Ganjar, penanganan stunting juga dilakukan satu paket dengan penuntasan kemiskinan ekstrem. "Kita bisa melaksanakan secara paket. Jadi yang sekarang sedang kita kerjakan adalah penanganan kemiskinan ekstrem, jadi klop," jelasnya.
 
Untuk diketahui, angka stunting di Jawa Tengah turun hingga 51 persen dalam kurun empat tahun. Hasil ini membuat program Pemprov Jateng yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo menjadi rujukan nasional.
 
Berdasarkan perhitungan elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 stunting di Jateng di angka 24,4 persen, 2019 jadi 18,3 persen. Pada  2020 turun menjadi 14,5 persen, 2021 jadi 12,8 persen, dan 2022 di angka 11,9 persen. (*)



Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network